Konten dari Pengguna

4 Metode Pengumpulan Data pada Pasien dalam Perspektif Keperawatan

22 September 2023 21:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi metode pengumpulan data pada pasien dalam perspektif keperawatan. Foto: Unsplash/CDC
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi metode pengumpulan data pada pasien dalam perspektif keperawatan. Foto: Unsplash/CDC
ADVERTISEMENT
Dalam mendiagnosis pasien, para perawat perlu mengumpulkan data. Metode pengumpulan data pada pasien sendiri dari beberapa bagian dan sistematis.
ADVERTISEMENT
Kenapa pengumpulan data harus sistematis? Tujuannya agar mencegah kehilangan data yang signifikan dan menggambarkan perubahan status perubahan pasien.

Metode Pengumpulan Data pada Pasien

Ilustrasi metode pengumpulan data pada pasien dalam perspektif keperawatan. Foto: Unsplash/Mufid Majnun
Pengumpulan data adalah proses pengkajian dengan mengumpulkan informasi tentang suatu kesehatan klien secara sistematis dan terus menerus. Data dikumpulkan dari klien, keluarga, orang terdekat, masyarakat, grafik dan rekam medis. Klien adalah sumber informasi primer, sumber daya yang asli.
Sumber informasi sekunder terdiri dari dari data yang sudah atau dari orang lain selain klien. Sumber-sumber sekunder meliputi catatan kesehatan klien, laporan dari laboratorium dan tes diagnostik, keluarga, orang terdekat, masyarakat dan anggota tim kesehatan.
Adapun metode pengumpulan data pada pasien yang dikutip dari Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik oleh Kozier, dkk (2010) terdiri dari empat jenis. Berikut ini penjelasannya.
ADVERTISEMENT

1. Wawancara

Wawancara merupakan alat pemeriksaan ulang atau pembuktian terhadap informasi maupun keterangan yang diperoleh sebelumnya.
Wawancara atau yang juga disebut dengan anamnesis adalah kegiatan bertanya atau tanya jawab yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien. Wawancara merupakan suatu komunikasi yang direncanakan.
Dalam komunikasi ini, perawat mengajak klien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaanya, yang diistilahkan teknik komunikasi teraupetik. Komunikasi terapeutik merupakan salah satu standar asuhan keperawatan yang wajib dilaksanakan oleh semua perawat.
Beberapa hal yang perlu mewawancarai adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal.

2. Observasi

Metode pengumpulan data di mana data dikumpulkan melalui observasi visual.

3. Konsultasi

Seorang spesialis diminta untuk mengidentifikasi cara-cara pengobatan dan menangani masalah-masalah klien.
ADVERTISEMENT

4. Pemeriksaan

Proses inspeksi tubuh dan sistem tubuh untuk menentukan ada atau tidaknya penyakit penyakit yang didasarkan pada temuan pemeriksaan fisik, yakni:
Tahapan yang bertujuan melihat bagian tubuh dan menentukan apakah seseorang mengalami kondisi tubuh normal atau abnormal.
Inspeksi dilakukan secara langsung (seperti penglihatan, pendengaran, dan penciuman) dan tidak langsung (dengan alat bantu).
Pemeriksaan fisik lanjutan dengan menyentuh tubuh dan dilakukan bersamaan dengan inspeksi. Palpasi dilakukan menggunakan telapak tangan, jari, dan ujung jari. Tujuannya untuk mengecek kelembutan, kekakuan, suhu, kualitas nadi perifer pada tubuh, dan lainnya.
Proses mendengarkan suara dari tubuh untuk membedakan suara normal dan abnormal menggunakan alat bantu stetoskop. Suara yang didengarkan berasal dari sistem kardiovaskuler, respirasi, dan gastrointestinal.
ADVERTISEMENT
Tahapan ini bertujuan mengetahui bentuk, lokasi, dan struktur di bawa kulit. Perkusi bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Itulah penjelasan tentang pengumpulan data pada pasien pada perspektif keperawatan. Semoga dengan penjelasan singkat di atas dapat mengetahui bagaimana gambaran cara mendiagnosis pasien dengan tepat dan sistematis.(MZM)