Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Alat Musik Tradisional Bambu yang Hampir Punah, Mari Lestarikan Kembali!
24 Januari 2021 21:49 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia dikenal dengan beragam suku dan budayanya, maka tak heran jika banyak alat musik tradisionalnya yang berasal dari Sabang sampai Merauke. Alat musik tradisional menjadi salah satu ciri khas tersendiri dari daerah-daerah yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tapi, siapa sangka seiring perkembangan zaman, ada beberapa alat musik tradisional yang kini mulai dilupakan oleh generasi masa kini hingga dinyatakan hampir punah. Berikut di bawah ini uraiannya.
Alat Musik Celempung, Jawa Barat
Celempung adalah alat musik yang terbuat dari bambu yang dilengkapi dengan senar yang juga dibuat dari sembilu bambu.
Cara memainkan alat ini dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul yang dinamakan tarenteng. Memang, celempung digunakan sebagai pengatur irama lagu dalam sebuah orkestra yang diberi nama Celempungan.
Gamolan, Lampung
Alat musik tradisional Lampung ini terbuat dari bambu yang sekilas mirip seperti gamelan. Alat musik ini diyakini telah ada sejak abad ke-4 masehi. Cara memainkannya dengan cara dipukul.
ADVERTISEMENT
Namun, gamolan kuno berbeda dengan gamolan modern, sebab gamolan kuno memiliki delapan bilah bambu yang sejajar di atas satu bongkahan bulat bambu yang mewakili delapan tangga nada do re mi fa so la si do.
Rindik, Bali
Alat tradisional Bali ini terbuat dari bambu yang nadanya berdasarkan salendro. Biasanya alat musik ini masih digunakan pada upacara perkawinan dengan acara pertunjukan yang dikenal dengan ‘Joged Bumbung’ yang diiringi oleh 10-20 orang yang memainkan gamelan.
Saluang, Minangkabau
Saluang adalah alat musik yang terbuat dari bambu talang yang panjangnya sekitar 40-60 cm dengan diameter 3-4 cm. Cara memainkannya dengan cara ditiup. Untuk mahir meniupnya, biasanya ada latihan khusus agar dimainkan sampai akhir tanpa putus-putus.
ADVERTISEMENT
Foy Doa, Nusa Tenggara Timur
Foy Doa merupakan alat musik khas Nusa Tenggara Timur yang berbentuk seperti suling berganda yang dibuat dari bambu yang bergandeng atau lebih. Biasanya alat musik ini digunakan oleh para pemuda dan pemudi dalam sebuah permainan rakyat di malam hari.
Nah, itulah beberapa alat musik tradisional Indonesia yang terancam punah saat ini. Sudah saatnya kita mulai berupaya untuk melestarikan budaya yang ada saat ini dan menjaganya agar tidak punah.
(RDY)