Konten dari Pengguna

5 Cara Mencegah Bencana Kekeringan akibat Kemarau Berkepanjangan

8 September 2021 8:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bagaimana Cara Kita Mencegah Bencana Kekeringan?, Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Bagaimana Cara Kita Mencegah Bencana Kekeringan?, Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Meskipun pada musim kemarau semua pakaian yang kita jemur jadi cepat kering, tetapi musim kemarau juga bisa membawa bencana kekeringan, yang menipiskan cadangan air. Hal ini tentu berdampak buruk terhadap para petani yang membutuhkan air sebagai pengairan tanaman mereka. Namun, bagaimana cara kita mencegah bencana kekeringan?
ADVERTISEMENT

Bagaimana Cara Kita Mencegah Bencana Kekeringan?

Bagaimana Cara Kita Mencegah Bencana Kekeringan?, Foto: Pexels
Dilansir dari situs resmi pusatkrisis.kemkes.go.id, berikut 5 cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kekeringan akibat kemarau yang berkepanjangan:
Embung alias penampung air hujan bisa digunakan untuk mengatasi kekeringan pada musim kemarau. Penampung air ini memang diperuntukan untuk menyediakan air saat terjadi kemarau yang sangat panjang. Embung bisa mengairi berbagai tanaman yang kering, sehingga tanaman itu tidak akan mati, karena kekurangan air. Oleh karena itu, embung dapat digunakan oleh para petani sebagai sumber air saat musim kemarau tiba.
Tibanya musim kemarau ditandai dengan banyaknya sumber air yang mengalami kekeringan, seperti waduk. Jika waduk mengalami pendangkalan, maka kapasitas air di dalam waduk tentu akan berkurang. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencegah waduk dari terjadinya pendangkalan. Adapun caranya adalah dengan melakukan pengerukan waduk supaya waduk tersebut jadi lebih dalam dan mampu menampung air yang lebih banyak.
ADVERTISEMENT
Penghijauan adalah cara sederhana untuk mengatasi kekeringan pada musim kemarau. Penghijauan sebaiknya dilakukan di daerah hulu, kemudian dilanjutkan dengan pengurangan konversi lahan di daerah hulu. Pasalnya, konversi lahan yang tinggi dapat mengurangi kemampuan lahan untuk menyerap air hujan. Penghijauan pun dapat mengurangi sedimentasi dan mencegah pendangkalan waduk.
Bantuan pompanisasi dan pipanisasi bisa digunakan untuk menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari mata air maupun sungai.
Dilansir dari situs resmi pertanian.go.id, para petani yang membutuhkan air, terlebih pada musim kemarau diimbau untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dengan asuransi tersebut, kalau lahan padinya mengalami kekeringan sampai 70%, maka ia akan memperoleh ganti rugi sebesar Rp6.000.000 per hektare per musim.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan mengenai bagaimana cara kita mencegah bencana kekeringan.(BRP)