Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Motif Kain Tradisional beserta Asal Daerahnya
26 Agustus 2021 13:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keragaman budayanya. Keragaman tersebut juga tercermin lewat aneka pakaian tradisional yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Umumnya, kain tradisional memiliki motif -motif tertentu yang menjadi ciri khas dan pembeda dengan jenis kain lainnya. Bahkan, telah banyak motif kain tradisional yang tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga di dunia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Pesona Padu Padan Wastra Indonesia (2019), nusantara kita sangat kaya akan ragam wastra atau bahan sandang. Setiap daerah di Indonesia memiliki kriya wastra yang khas sesuai dengan karakteristik wilayanya. Hal ini mencerminkan ragam warna dan motif yang mampu mengidentifikasikan pakaian dari daerah tertentu.
Motif Kain Tradisional Indonesia
Inilah beberapa motif kain tradisional Indonesia beserta asal daerahnya:
1. Motif Kain Songket Minangkabau
Kain songket Minangkabau merupakan kain tradisional yang umumnya dipakai oleh Suku Minang. Hingga kini, kain songket masih dipakai untuk memperingati upacara pernikahan dan upacara adat.
Songket Minangkabau memiliki motif-motif yang khas dan menampilkan simbol-simbol alam, terutama tumbuhan. Beberapa motif Songket Minangkabau yang terkenal yaitu Kudo-Kudo, Pucuak Ranggo Patai, Bungo Malur, Pucuak Jawa, Kain Balapak Gadang, Pucuak Kelapa, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
2. Lurik Yogyakarta
Kain lurik merupakan kain tradisional khas Jogjakarta yang dibuat dengan cara ditenun. Kain ini menampilkan motif berupa garis-garis searah yang dipadukan dalam beberapa warna. Kain lurik dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan serat sintetis, serat kayu, serat kapas, atau serat sutera.
Kain lurik tradisional umumnya masih dibuat dengan menggunakan alat tenun dan bukan menggunakan mesin. Kain ini sangat cocok dipakai oleh berbagai generasi dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan acara.
3. Sasirangan banjar
Sasirangan merupakan kain tradisional yang dikenakan oleh Suku Banjar di Kalimantan Selatan. Kain ini memiliki sejarah yang panjang karena telah ada sejak abad ke-12.
Motif kain tradisional sasirangan merupakan karya dari Patih Lambung Mangkurat. Beliau menciptakan kain tersebut setelah mengalami proses bertapa selama 40 hari 40 malam di atas rakit Balarut Banyu.
ADVERTISEMENT
Motif kain sasirangan dibuat menggunakan teknik jelujur yang memanjang dari atas ke bawah. Tiga jenis motif yang paling populer di kalangan masyarakat yaitu motif ceplok, motif lajur, dan motif variasi.
4. Tenun Lombok
Kain Tenun Lombok merupakan kain tradisional yang sangat populer karena banyak dicari oleh para kolektor maupun wisatawan yang berasal dari berbagai negara. Kain tenun Lombok sangat istimewa karena proses pembuatannya bisa mencapai puluhan hari. Tentunya, kain ini juga memiliki nilai estetik yang sangat mengagumkan karena dibuat dengan metode tradisional.
5. Kain Sutera Bugis
Kain sutera Bugis merupakan kain tenun Indonesia yang bahan utamanya berasal dari serat ulat sutera. Kain yang berasal dari provinsi Sulawesi Selatan ini menjadi salah satu kain khas suku Bugis yang sangat terkenal, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Kain sutera Bugis terdiri dari beragam motif, di antaranya yaitu motif makallu, motif ballo lobang, motif ballo renni, motif bombing, dan motif tettong.
Pada dasarnya, masih banyak aneka ragam motif kain tradisional yang dimiliki oleh negara Indonesia. Kekayaan sandang tersebut hendaknya dapat menjadi motivasi bagi bangsa Indonesia untuk memakai produk-produk dalam negeri.
(DLA)