5 Sikap Tidak Menunjukkan Persatuan dan Kesatuan yang Sesuai Pancasila

Konten dari Pengguna
29 Juli 2021 18:01 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sikap yang tidak menunjukan persatuan dan kesatuan hingga memicu konflik. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sikap yang tidak menunjukan persatuan dan kesatuan hingga memicu konflik. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
Menegakan persatuan dan kesatuan merupakan keharusan bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana cita-cita luhur yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila, yakni “Persatuan Indonesia”. Itu sebabnya, sebagai bagian dari rakyat Indonesia, maka kita diwajibkan untuk memiliki sikap toleransi demi menjaga keutuhan bangsa.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kita juga diwajibkan untuk menghindari sikap tidak menujukkan persatuan dan kesatuan seperti bersikap diskriminatif dan lain sebagainya.

5 Sikap Tidak Menujukan Persatuan dan Kesatuan yang Sesuai Pancasila

Selain sikap diskriminasi, terdapat beberapa sikap tidak menunjukan persatuan dan kesatuan yang harus dihindari oleh setiap rakyat Indonesia lho! Adapun contoh sikap negatif tersebut diantaranya seperti berikut:
Itulah beberapa contoh sikap tidak menujukan persatuan dan kesatuan yang harus dihindari oleh rakyat Indonesia. Pasalnya jika sifat-sifat negatif tadi tetap dilakukan, maka kita tentunya bisa terpecah belah sehingga dapat menimbulkan pertikaian atau konflik sosial yang akan menciptakan kondisi yang tidak nyaman dan aman bagi kita sendiri ataupun bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diterbitkan Kemendikbud (2017), persatuan dan kesatuan Indonesia itu sendiri tentunya bisa terbentuk apabila setiap orang menyadari bahwasanya bersatu padu dan bergotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah hal yang sangat penting.
Sebaliknya jika kesadaran tersebut tidak muncul, maka kita bisa saja saling berselisih hingga memunculkan permusuhan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh sebab itu, sebagai warga negara yang baik kita haruslah senantiasa bersikap toleran, saling membantu dan saling menghargai satu sama lain, serta tidak pernah membeda-bedakan orang lain berdasarkan latar belakang suku, ras, agama ataupun status sosialnya agar terbentuk kehidupan yang tenteram, rukun, aman dan nyaman. (HAI)