Konten dari Pengguna

5 Suku Bangsa di Indonesia yang Mengisolasi Diri di Tengah Modernisasi

9 Desember 2020 18:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suku bangsa di Indonesia ternyata hingga kini masih banyak yang mempertahankan tradisi dan hidup tradisional di tengah modernisasi. Bahkan, beberapa diantaranya masih memiliki aturan yang ketat agar tradisi yang mereka miliki tidak tergerus.
ADVERTISEMENT
Memang, tidak banyak yang mengetahui bahwa masih ada suku-suku yang hidup jauh dari kemajuan teknologi dengan mengikuti kultur leluhur. Rata-rata suku ini hidup primitif di pedalaman hutan atau pulau-pulau terpencil di Indonesia.
Berikut ini suku-suku yang survive dan mampu menjaga tradisinya di era globalisasi.

Suku Samin

Foto: 1001Indonesia
Suku Samin berada di Pulau Jawa, daerah Blora dan Bojonegoro. Suku ini memilih hidup di dalam hutan dengan sederhana mulai dari cara berpakaian hingga cara hidupnya yang lainnya. Asal usulnya, masyarakat Samin merupakan suku yang menolak adanya kolonialisme Belanda dan memilih untuk mengasingkan diri.
Namun, tradisi mengasingkan diri ini terbawa hingga sekarang dan menyebabkan tidak berkembangnya kehidupan Suku Samin. Suku ini terkenal dengan kelompoknya yang lugu, tertutup, bahkan terkadang menjadi lelucon di masyarakat Bojonegoro.
ADVERTISEMENT

Suku Kombai

Foto: trekpapua
Suku Kombai merupakan suku bangsa Indonesia yang terletak di Papua. Suku ini cukup istimewa, sebab memiliki rumah tinggal yang dibangun di atas pohon dengan ketinggian lebih dari 50 meter. Tujuannya untuk menghindari ancaman-ancaman alam seperti banjir hingga serangan hewan buas.
Suku Kombai memang berada di hutan dengan kondisi alam dan tradisi yang masih terjaga. Namun, suku Kombai ini memiliki aturan yang mengerikan karena masih melekat kuat kultur kanibalisme. Suku ini memakan daging manusia atau anggota suku yang telah melanggar aturan yang telah disepakati.

Suku Togutil

Foto: rilis.id
Suku Togutil terletak di pedalaman Hutan Totodoku, Halmahera Utara. Nama Togutil ini hanya digunakan masyarakat luar karena orang tersebut tidak menyukai penggunakan Togutil yang punya konotasi negatif. Suku ini memilih untuk tinggal dan mengisolasi diri dan menjaga hutan di wilayahnya. Suku ini sangat menyadari pentingnya hutan bagi kehidupan mereka.
ADVERTISEMENT

Suku Polahi

Foto: Kaskus
Polahi memiliki arti pelarian. Sebutan itu diberikan untuk suku terasing yang hidup di pedalaman Hutan Boliyohuto, Gorontalo. Dahulu kala,. Terdapat warga Gorontalo yang memilih untuk meninggalkan tempat tinggalnya dan masuk ke dalam hutan karena kabur dari kolonialisme Belanda.
Kemudian, mereka memilih untuk beradaptasi dan menetap di hutan Ketika Indonesia telah merdeka. Bahkan, suku ini kini cenderung menolak untuk melakukan interaksi dari masyarakat luar karena memiliki anggapan orang luar adalah penjajah hingga tidak adanya perkembangan modernisasi di dalam sukunya.
Suku ini juga tinggal secara nomaden di Hutan Boliyohuto dan melakukan perkawinan sedarah. Selain itu, ada tiga kepercayaan yang berbeda-beda dalam suku tersebut, namun mereka menerima satu sama lain.

Suku Anak Dalam

Foto: etnics
Suku Anak Dalam berada di Provinsi Jambi yang menyebar di hutan wilayah sana. Kehidupannya terbilang sangat primitif dan jauh dari peradaban. Suku ini juga keberadaannya sudah terancam karena banyaknya pembangunan perusahaan di hutan wilayah Sumatera. Beberapa diantaranya bahkan harus meninggalkan kampung halamannya karena maraknya pembangunan industri di sana.
ADVERTISEMENT
Demikian informasi mengenai suku bangsa Indonesia yang memilih mengisolasi diri dari modernisasi dan tetap memegang teguh kepercayaan dan aturan suku adatnya. Semoga bermanfaat!
(RDY)