Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
6 Contoh Kemasan yang Bersifat Kaku
31 Mei 2022 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengemasan merupakan salah satu proses untuk membungkus yang sangat penting dalam tahapan menghasilkan produk. Adapun tujuan dari dilakukannya pengemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kerusakan terhadap bahan pangan atau bahan lainnya yang terdapat dalam suatu produk. Selain itu, pengemasan dilakukan juga untuk memudahkan dalam distribusi atau penyimpanan produk. Pengemasan dan penyimpanan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, sehingga kegunaan dan pemanfaatan produk dapat dilakukan seefektif mungkin. Salah satu bentuk kemasan yang sering digunakan oleh produsen adalah kemasakan kaku (rigid). Contoh kemasan yang bersifat kaku adalah gelas, kaca, dan lain sebagainya. Nah, artikel kali ini akan memuat contoh kemasan kaku untuk mengemas produk.
ADVERTISEMENT
Contoh Kemasan Kaku yang Sering Digunakan
Dikutip dari buku Dasar Pengawetan yang ditulis oleh Eddy Suprayitno (2017: 159), kemasan kaku adalah kemasan yang bersifat keras, kaku tidak tahan lenturan, akan patah bila dipaksakan dibengkokkan, relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel. Contoh kemasan yang bersifat kaku adalah gelas, kaca, dan lain sebagainya. Berikut adalah penjelasan masing-masing contoh kemasan kaku:
1. Logam (metal container)
Logam yang biasanya dipergunakan sebagai kemasan suatu produk makanan adalah tinplate dan aluminium plate. Bentuk kemasan dari logam yang lain di antaranya adalah drum, pail, kaleng logam, serta collapsible.
2. Kayu
Kayu merupakan kemasan yang terbuat dari bahan kayu digunakan secara luas untuk pengepakan dan penyimpanan makanan yang sudah di kemasan. Sebenarnya kemasan kayu jarang digunakan sebagai makanan secara langsung.
ADVERTISEMENT
3. Gelas
Gelas umumnya terdiri dari campuran CaO, pasir, soda abu, dan alumina. Keuntungan gelas sebagai bahan kemasan adalah kuat dan transparan.
4. Kertas
Selain kayu, ada pula kertas yang dapat dijadikan sebagai bahan pengemas pengganti daun. Kertas dapat dibentuk menjadi kantung-kantung yang berukuran mulai dari 1 ons sampai dengan 10 kg.
5. Kain Blacu
Kantung-kantung yang terbuat dari kain blacu pada umumnya tidak mudah robek dan memiliki lubang kecil.
6. Karung Goni
Karung goni banyak digunakan karena harganya relatif murah dan dapat melindungi bahan dari kelembaban.
Contoh kemasan yang bersifat kaku adalah gelas, kaca, dan lain sebagainya. Apakah kamu tertarik untuk menggunakan salah satu bahan di atas untuk pengemasan? Semoga bermanfaat! (CHL)