Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
6 Jenis Rima Berdasarkan Letaknya dan Contohnya dalam Puisi
3 Maret 2025 10:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Rima adalah pengulangan bunyi yang berfungsi untuk memperindah irama dalam pembacaan puisi. Selain memperkaya estetika suatu puisi, rima juga membantu menyampaikan makna lebih mendalam.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan letaknya, rima dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Apa saja? Artikel ini akan membahas jenis-jenis rima berdasarkan letaknya serta contohnya dalam puisi .
Jenis Rima Berdasarkan Letaknya
Mengutip buku Master bahasa Indonesia karya Ainia Prihantini, jenis rima berdasarkan letaknya dapat dikategorikan menjadi rima awal, tengah, akhir, tegak, mendatar, dan selang-seling. Berikut penjelasannya masing-masing.
1. Rima Awal
Rima awal terjadi ketika pengulangan bunyi yang sama muncul di awal baris dalam sebuah puisi. Jenis rima ini jarang digunakan, tetapi dapat memberikan efek ritmis yang khas.
Dalam contoh di atas, kata "Hilang" dan "Hampa" memiliki pola rima awal karena diletakkan di awal baris.
2. Rima Tengah
Rima tengah adalah pengulangan bunyi yang terjadi di tengah baris puisi. Biasanya, kata atau suku kata yang berima berada di bagian tengah setiap baris.
ADVERTISEMENT
Pada contoh tersebut, kata "berbisik" dan "terusik" menunjukkan rima tengah karena berada di bagian tengah baris puisi.
3. Rima Akhir
Rima akhir adalah jenis rima yang paling umum ditemukan dalam puisi. Rima ini terjadi ketika pengulangan bunyi terjadi di akhir baris puisi.
Dalam contoh ini, kata "barat" dan "berat" memiliki bunyi yang serupa dan terletak di akhir baris puisi.
4. Rima Tegak (Vertikal)
Rima tegak terjadi ketika bunyi berulang dalam baris yang berbeda secara berurutan.
Pada contoh ini, kata "sunyi" dan "sepi" membentuk pola rima tegak karena diletakkan pada posisi yang sejajar dalam baris berbeda.
ADVERTISEMENT
5. Rima Mendatar (Horizontal)
Rima mendatar adalah pengulangan bunyi yang terjadi dalam satu baris puisi.
Pada contoh ini, kata "hati" dan "henti" memiliki pola rima mendatar karena terdapat dalam satu baris yang sama.
6. Rima Selang-Seling
Rima selang-seling memiliki pola ABAB, di mana baris pertama berima dengan baris ketiga, sedangkan baris kedua berima dengan baris keempat.
Dalam contoh tersebut, kata "bersinar" dan "gusar" membentuk satu pola rima, sedangkan kata "hijau" dan "risau" membentuk pola rima lainnya.
(NDA)