Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
6 Tahap Penetapan Kelayakan Usaha Produk Kerajinan
2 November 2021 18:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Penetapan kelayakan usaha disebut juga sebagai studi kelayakan bisnis atau feasibility study. Sebelum memulai usaha, maka seorang pebisnis tentunya perlu melakukan analisa kelayakan usaha agar bisnis tersebut dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari resiko kerugian yang besar.
ADVERTISEMENT
Penetapan kelayakan usaha pada dasarnya dapat diartikan sebagai hasil dari sebuah analisis usaha yang menyatakan bahwasanya bisnis tersebut telah layak untuk dijalankan dan ditawarkan ke konsumennya. Mengutip dari Buku Ajar Technopreneurship Panduan Bisnis: Panduan Bisnis Berbagai Teknologi, I Ketut Widana (2020: 27), penetapan kelayakan usaha tersebut tentu sangatlah dibutuhkan oleh suatu bisnis agar dapat terus bertahan di pasaran hingga mampu menghasilkan profit dan terhindar dari kerugian.
6 Tahap Penetapan Kelayakan Usaha Produk Kerajinan
Sebelum membuat penetapan kelayakan usaha, maka seorang pebisnis perlu melakukan analisa peluang usaha agar produk yang akan kita tawarkan ke konsumen dapat diterima dengan baik dan menarik daya beli masyarakat. Jika pemilihan produk tersebut telah sesuai dengan minat dan kebutuhan konsumen, maka bisnis kita tentu bisa memiliki banyak peminat sehingga mampu mendatangkan laba.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya penetapan kelayakan usaha tersebut bertujuan untuk mengidetifikasi apakah produk yang kita tawarkan layak jual atau tidak, mampu menarik minat beli konsumen atau tidak. Untuk melakukan analisa tersebut, maka para pebisnis produk kerajinan tangan perlu melakukan mempertimbangkan tahapan analisa seperti berikut sebagaimana dikutip dari buku Inovasi dan Kewirausahaan, Sukmadi:
ADVERTISEMENT
Jika bisnis tersebut dianggap layak untuk ditawarkan ke pasar setelah melakukan analisa tersebut, maka selanjutnya pebisnis dapat menentukan perencanaan produksi, serta melakukan monitoring dan mengevaluasi dari bisnis yang dijalankannya agar terhindar dari resiko kerugian. (HAI)