Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
7 Sakramen dalam Gereja Katolik beserta Penjelasannya
26 Januari 2022 17:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sakramen dalam gereja Katolik bisa disebut sebagai pusat ajaran agama. Kata sakramen bukan hanya ditemukan dalam karya tokoh-tokoh gereja Katolik seperti Turtullianus tetapi juga dalam berbagai dokumen kanonik Gereja.
ADVERTISEMENT
Hal ini menandakan bahwa sakramen adalah bagian sentral dari ajaran dan doktrin umat Katolik . Dalam Katekismus Gereja Katolik, Sakramen dipahami sebagai tanda kehadiran Allah dalam hidup manusia. Atau tanda rahmat Allah yang berkhasiat, dilembagakan oleh Kristus dan dipercayakan kepada Gereja, yang karenanya kehidupan ilahi diberikan
7 Sakramen dalam Gereja Katolik
1. Sakramen Baptis
Ini adalah sakramen yang menjadi dasar kehidupan sacramental tiap umat Katolik. Dalam rencana penyelamatan Allah, pembaptisan amat sangat penting.
Di perjanjian Baru, Yesus melakukan banyak sekali peristiwa yang menjadi pralambang Sakramen Baptis ini. Pembaptisan lewat air menjadi salah satu tema umum yang berulang kali muncul dalam kitab suci baik itu di perjanjian lama dan perjanjian baru.
2. Sakramen Krisma
ADVERTISEMENT
Sakramen krisma bertujuan untuk menguatkan dan meneguhkan materai Roh Kudus yang telah diberikan kepada umat katolik setelah Pembaptisan. Dalam kitab suci perjanjian lama dan juga dalam Kateskismus 1293-1294, sakramen Krisma bermakna pembersihan, penyembuhan dan tanda penobatan.
Sementara, dalam kitab suci Perjanjian baru, Santo Petrus mengatakan bahwa Yesus dari Nazaret diurapi pada waktu ia di baptis di Sungai Yordan.
3. Sakramen Ekaristi
Ekaristi merupakan sumber dan puncak dari seluruh kehidupan umat Kristiani. Dalam ekaristi, Kurban Yesus di salib akan dihadirkan. Kurban Yesus adalah puncak dari segala bentuk keselamatan dan juga sejarah penyelamatan.
Kurban-kurban Binatang, seperti misalnya dalam Kurban Paskah berupa anak Domba, hanya melambangkan kurban yang paling utama, yaitu Yesus sendiri, yang adalah Anak Domba Allah.
ADVERTISEMENT
4. Sakramen Tobat dan Rekonsiliasi
Sakramen ini pada dasarnya termasuk dalam kategori sakramen penyembuhan, dalam pengertian yang lebih spesifik sebagai penyembuhan iman dan rohani.
Dengan asumsi, setiap umat Katolik dan umat manusia umumnya, perlu dibersihkan dari dosa-dosa yang dilakukan sehari-hari, dengan sadar ataupun tanpa sadar. Dengan demikian, setiap orang yang sudah dibaptis, lalu melakukan dosa kembali, maka perlu bertobat atau menerima sakramen tobat.
5. Sakramen Pengurapan Orang Sakit
Sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa di taman Eden, penderitaan dan penyakit menjadi salah satu pengalaman universal yang wajib dialami oleh setiap manusia.
Yesus memandang penyembuhan jiwa dan raga-Nya sebagai kesatuan atau bagian dari perutusannya sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Dalam perjalanannya, Yesus juga telah mengampuni banyak orang, menyembuhkan orang sakit, memutahirkan orang kusta, menyembuhkan yang lumpuh dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
6. Sakramen Tahbisan atau Imamat
Dalam sejarah keselamatan, umat Kristiani selalu mempunyai imam-imam sebagai perantara Allah dan umat-Nya.
Para imam ini mempersembahkan kurban untuk memulihkan dosa manusia dalam ibadah atau karya-karya lain. Imam adalah bagian dari umat Allah, yang terpanggil untuk melanjutkan misi penyelamatan Yesus di dunia. Artinya, tidak semua orang Katolik akan menerima sakramen ini dan hanya orang-orang terpilih saja alias pada Biarawan dan Biarawati. Pemberi sakramen ini hanya boleh dilakukan oleh Uskup, sebagai wakil Paus.
7. Sakramen Perkawinan
Sakramen dalam gereja Katolik yang terakhir adalah sakrame perkawinan. Panggilan sakramen perkawinan merupakan panggilan bagi pria dan wanita supaya dalam hubungan perkawinan (dan kekeluargaan) mereka meneladani kasih Allah yang khas, yaitu kasih yang mutlak, tak pernah terputus, rela berkurban dan membaktikan hidupnya untuk keluarganya.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, kasih dalam perkawinan haruslah kasih yang diwarnai oleh imam. Selain itu, umat katolik hanya boleh menerima sakramen perkawinan sekali seumur hidup. (DNR)