Konten dari Pengguna

8 Ciri-ciri Rumah Adat Kebaya dari DKI Jakarta

26 Februari 2025 10:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri rumah adat Kebaya dari DKI Jakarta. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri rumah adat Kebaya dari DKI Jakarta. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Rumah adat Kebaya merupakan rumah tradisional khas Betawi yang berasal dari DKI Jakarta. Nama "Kebaya" diambil dari bentuk atap rumah yang menyerupai lipatan kain kebaya, busana tradisional Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya atapnya, bangunan rumah ini juga unik serta mencerminkan budaya masyarakat Betawi yang kaya akan nilai sejarah dan kearifan lokal.
Artikel ini akan membahas ciri-ciri rumah adat Kebaya, baik dari segi arsitektur, fungsi, hingga nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Ciri-ciri Rumah Adat Kebaya dari DKI Jakarta

Ilustrasi ciri-ciri rumah adat Kebaya dari DKI Jakarta. Foto: Unsplash
Kusanto menerangkan dalam bukunya yang bertajuk Keanekaragaman Suku dan Budaya Indonesia bahwa rumah adat memiliki ciri khas yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
Hal ini juga berlaku dengan rumah adat Kebaya dari DKI Jakarta. Berikut ciri-ciri rumah adat Kebaya dari DKI Jakarta yang membedakannya dengan rumah adat daerah lain di Indonesia.

1. Bentuk Atap yang Unik

Salah satu ciri khas utama rumah adat Kebaya adalah bentuk atapnya yang melipat seperti kebaya. Atap ini terdiri dari beberapa bagian yang bersusun, menyerupai pelana kuda atau joglo sederhana. Bentuk ini tidak hanya estetis, tetapi juga berfungsi untuk menyalurkan air hujan agar tidak menggenang di atas rumah.
ADVERTISEMENT

2. Teras Luas sebagai Ruang Bersosialisasi

Rumah adat Kebaya memiliki teras yang luas di bagian depan. Teras ini biasanya digunakan sebagai tempat berkumpul, bersantai, dan menerima tamu. Konsep ini mencerminkan budaya masyarakat Betawi yang ramah dan gemar bersosialisasi.

3. Material Bangunan dari Kayu

Sebagian besar rumah adat Kebaya dibangun menggunakan bahan kayu sebagai material utama. Kayu yang digunakan biasanya berasal dari pohon jati atau nangka yang terkenal kuat dan tahan lama.
Selain itu, dinding rumah biasanya dibuat dari papan kayu atau anyaman bambu untuk menciptakan suasana yang sejuk di dalam rumah.

4. Struktur Rumah Panggung

Meski tak semua rumah adat Kebaya berbentuk rumah panggung, beberapa versi tradisionalnya memiliki tiang penyangga untuk menghindari banjir.
Hal ini disesuaikan dengan kondisi geografis Jakarta yang sering dilanda banjir. Struktur rumah panggung juga membantu sirkulasi udara agar tetap sejuk.
ADVERTISEMENT

5. Pembagian Ruangan yang Sederhana

Rumah adat Kebaya memiliki pembagian ruang yang sederhana, tetapi tetap fungsional. Umumnya, rumah ini terdiri dari beberapa ruangan utama, seperti:

6. Pintu dan Jendela Berukuran Besar

Salah satu ciri khas lainnya adalah ukuran pintu dan jendela yang besar. Hal ini bertujuan untuk memberikan sirkulasi udara yang baik sehingga rumah tetap sejuk meskipun tanpa pendingin udara.
Selain itu, jendela besar juga memungkinkan cahaya matahari masuk dengan optimal dan mengurangi ketergantungan pada penerangan buatan.

7. Ornamen dan Hiasan Khas Betawi

Rumah adat Kebaya sering dihiasi dengan berbagai ornamen khas Betawi, seperti ukiran kayu, motif geometris, serta warna-warna cerah yang mencerminkan keceriaan budaya Betawi. Hiasan ini tak hanya memperindah rumah, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam.
ADVERTISEMENT

8. Halaman Luas dengan Tanaman Hijau

Rumah adat Kebaya biasanya memiliki halaman yang luas dan ditanami berbagai jenis tanaman, seperti pohon mangga, kelapa, atau bunga-bungaan. Halaman ini sering digunakan sebagai tempat berkumpul keluarga atau anak-anak bermain.
(NDA)