Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
8 Ciri-ciri Rumah Adat Kebaya dari DKI Jakarta
26 Februari 2025 10:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak hanya atapnya, bangunan rumah ini juga unik serta mencerminkan budaya masyarakat Betawi yang kaya akan nilai sejarah dan kearifan lokal.
Artikel ini akan membahas ciri-ciri rumah adat Kebaya, baik dari segi arsitektur, fungsi, hingga nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Ciri-ciri Rumah Adat Kebaya dari DKI Jakarta
Kusanto menerangkan dalam bukunya yang bertajuk Keanekaragaman Suku dan Budaya Indonesia bahwa rumah adat memiliki ciri khas yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
Hal ini juga berlaku dengan rumah adat Kebaya dari DKI Jakarta. Berikut ciri-ciri rumah adat Kebaya dari DKI Jakarta yang membedakannya dengan rumah adat daerah lain di Indonesia.
1. Bentuk Atap yang Unik
Salah satu ciri khas utama rumah adat Kebaya adalah bentuk atapnya yang melipat seperti kebaya. Atap ini terdiri dari beberapa bagian yang bersusun, menyerupai pelana kuda atau joglo sederhana. Bentuk ini tidak hanya estetis, tetapi juga berfungsi untuk menyalurkan air hujan agar tidak menggenang di atas rumah.
ADVERTISEMENT
2. Teras Luas sebagai Ruang Bersosialisasi
Rumah adat Kebaya memiliki teras yang luas di bagian depan. Teras ini biasanya digunakan sebagai tempat berkumpul, bersantai, dan menerima tamu. Konsep ini mencerminkan budaya masyarakat Betawi yang ramah dan gemar bersosialisasi.
3. Material Bangunan dari Kayu
Sebagian besar rumah adat Kebaya dibangun menggunakan bahan kayu sebagai material utama. Kayu yang digunakan biasanya berasal dari pohon jati atau nangka yang terkenal kuat dan tahan lama.
Selain itu, dinding rumah biasanya dibuat dari papan kayu atau anyaman bambu untuk menciptakan suasana yang sejuk di dalam rumah.
4. Struktur Rumah Panggung
Meski tak semua rumah adat Kebaya berbentuk rumah panggung, beberapa versi tradisionalnya memiliki tiang penyangga untuk menghindari banjir.
Hal ini disesuaikan dengan kondisi geografis Jakarta yang sering dilanda banjir. Struktur rumah panggung juga membantu sirkulasi udara agar tetap sejuk.
ADVERTISEMENT
5. Pembagian Ruangan yang Sederhana
Rumah adat Kebaya memiliki pembagian ruang yang sederhana, tetapi tetap fungsional. Umumnya, rumah ini terdiri dari beberapa ruangan utama, seperti:
6. Pintu dan Jendela Berukuran Besar
Salah satu ciri khas lainnya adalah ukuran pintu dan jendela yang besar. Hal ini bertujuan untuk memberikan sirkulasi udara yang baik sehingga rumah tetap sejuk meskipun tanpa pendingin udara.
Selain itu, jendela besar juga memungkinkan cahaya matahari masuk dengan optimal dan mengurangi ketergantungan pada penerangan buatan.
7. Ornamen dan Hiasan Khas Betawi
Rumah adat Kebaya sering dihiasi dengan berbagai ornamen khas Betawi, seperti ukiran kayu, motif geometris, serta warna-warna cerah yang mencerminkan keceriaan budaya Betawi. Hiasan ini tak hanya memperindah rumah, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam.
ADVERTISEMENT
8. Halaman Luas dengan Tanaman Hijau
Rumah adat Kebaya biasanya memiliki halaman yang luas dan ditanami berbagai jenis tanaman, seperti pohon mangga, kelapa, atau bunga-bungaan. Halaman ini sering digunakan sebagai tempat berkumpul keluarga atau anak-anak bermain.
(NDA)