Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Akulturasi Budaya dan Asimilasi, Apa Saja Perbedaannya?
26 Februari 2021 15:04 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Padahal jika ditelaah, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Mungkin saat ini banyak diantara kalian yang bertanya-tanya mengenai perbedaan dan contohnya? Eits, jangan khawatir. Berikut penjelasan mengenai perbedaan akulturasi budaya dan asimilasi beserta contohnya.
Perbedaan Akulturasi Budaya dan Asimilasi
Akulturasi dan asimilasi memiliki perbedaan yang sangat jelas. Meskipun keduanya merupakan proses sosial yang berhubungan dengan kebudayaan. Menurut Mulyana dan Rakhmat dalam buku Komunikasi Antar Budaya mengartikan akulturasi sebagai suatu bentuk perubahan budaya yang diakibatkan oleh kontak kelompok-kelompok budaya, yang menekankan pada penerimaan pola-pola dan budaya baru dan ciri-ciri masyarakat pribumi oleh kelompok-kelompok minoritas (2001:159).
Secara sederhana, akulturasi merupakan sebuah proses masuknya budaya asing ke dalam suatu kebudayaan tertentu. Kebudayaan asing tersebut diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Salah satu contoh akulturasi budaya adalah candi. Indonesia memiliki banyak candi yang merupakan produk akulturasi antara budaya Hindu-Budha India dan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan akulturasi, Mengutip Soekanto dalam buku Sosiologi: Suatu Pengantar, asimilasi dapat diartikan sebagai perubahan pola kebudayaan untuk menyesuaikan diri dengan mayoritas (1983:38). Terdapat dua proses asimilasi yakni asimilasi tuntas satu arah dan asimilasi tuntas dua arah.
Asimilasi tuntas satu arah dapat terjadi, jika seorang individu atau kelompok mengambil alih kebudayaan serta jati diri kelompok dominan lainnya. Sementara asimilasi tuntas dua arah terjadi jika dua atau lebih kelompok etnik saling menerima dan memberi budaya yang dimiliki.
Contoh asimilasi budaya adalah pernikahan beda etnis. Saat seseorang menikah dengan psangan yang berbeda etnis atau ras, maka anak yang dihasilkan menunjukan perbedaan, seperti peleburan warna kulit, paras, dan rambut. Selain itu, contoh lainnya adalah Singlish atau Singaporean English yang masuk ke dalam asimilasi linguistik.
ADVERTISEMENT
Demikian perbedaan dan beberapa contoh akulturasi budaya serta asimilasi. Ternyata selama ini kita sering dihadapkan dengan akulturasi dan asimilasi. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan mengenai proses kebudayaan ya!
(RYFA)