Konten dari Pengguna

Alat-Alat yang Digunakan Nelayan Tradisional untuk Menangkap Ikan

19 Agustus 2021 12:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perahu nelayan. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perahu nelayan. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia adalah negara maritim yang sebagian besar wilayahnya dikelilingi perairan. Kondisi tersebut menyebabkan banyak penduduk di Indonesia yang tinggal di pesisir pantai memiliki profesi sebagai nelayan. Nelayan adalah orang-orang yang sehari-hari bekerja menangkap ikan atau hewan laut lainnya. Daerah aktivitas nelayan ada bermacam-macam perairan, selain perairan laut ada perairan tawar dan perairan payau.
ADVERTISEMENT
Profesi nelayan sudah ada sejak zaman dahulu kala di tiap daerah dekat perairan. Ada dua kategori nelayan, yaitu nelayan modern dan tradisional. Bagaimana dengan peralatannya? Apa yang digunakan nelayan tradisional untuk menangkap ikan?

Alat yang Digunakan Nelayan Tradisional untuk Menangkap Ikan

Berikut ini beberapa alat yang digunakan nelayan tradisional untuk menangkap ikan.
Mengutip dari buku Ensiklopedia Profesi Nelayan oleh T. Puji Rahayu (2008: hlm 35-36), bubu (penangkap ikan setengah lingkaran) adalah alat penangkap ikan yang umum dikenal oleh nelayan. Alat penangkap ikan ini memiliki berbagai macam variasi bentuk, ada yang seperti sangkar (eages), silinder (sylindrical), gendang, bulat setengah lingkaran dan lain lain.
Pada umumnya bubu terbuat dari bahan anyaman bambu. Secara garis besar bubu terdiri dari bahan anyaman bambu. Secara garis besar bubu terdiri dari bagian badan (body), mulut (funnel) atau ijeh dan pintu badan bubu berupa rongga tempat di mana ikan-ikan akan terkurung. Sementara mulut (funnel) berbentuk seperti corong merupakan tempat di mana ikan dapat masuk tapi tidak dapat keluar, sedangkan pintu adalah bagian tempat pengambilan hasil tangkapan.
ADVERTISEMENT
Cara kerja bubu adalah bubu diletakkan di dasar perairan dan ditutupi potongan-potongan karang (untuk daerah terumbu karang) sehingga akan mengecoh ikan. Bubu terbuat dari anyaman yang dipasang di perairan dengan kedalaman kurang dari 3 meter selama dua sampai tiga hari. Pada perairan yang lebih dalam digunakan bubu yang terbuat dari kerangka besi yang diberi jaring dari nilon maupun benang.
sumber foto: https://pixabay.com/
Berdasarkan buku Ensiklopedia Profesi Nelayan oleh T. Puji Rahayu (2008: hlm 40), kelong adalah alat penangkap ikan dan hasil laut lainnya yang dipasang di pesisir pantai. Kelong pada umumnya terbuat dari anyaman bambu (tanang) yang dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk dinding.
Kelong terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Dilansir di kebudayaan.kemdikbud.go.id, lukah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai alat untuk menangkap ikan yang dipasang dalam air yang tidak seberapa dalam. Lukah hanya dapat digunakan di sungai-sungai yang kecil. Lukah dibuat dari bambu atau rotan dan dilengkapi dengan tutup lukah. Saat ada ikan yang masuk ke dalam lukah, tutup lukah itu akan secara otomatis menutup.
Lukah dibuat sedemikian rupa membentuk silinder dengan panjang 1,5 meter dengan diameter 30 cm. Cara kerja alat ini adalah dengan meletakkannya pada jalur yang biasa dilalui ikan. Setelah diletakkan pada tempat yang strategis, lukah didiamkan selama sehari atau semalam kemudian baru diambil keesokan harinya.
ADVERTISEMENT
Itulah alat-alat yang digunakan nelayan tradisional untuk menangkap ikan dalam memenuhi kegiatan ekonominya dan juga kebutuhan pasar.(IND)