Konten dari Pengguna

Anggota Panitia Sembilan: Inilah Sosok Abikoesno Tjokrosoejoso

17 Januari 2021 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Abikoesno Tjokrosoejoso, Foto: Dok. belajarbahasa.github
zoom-in-whitePerbesar
Abikoesno Tjokrosoejoso, Foto: Dok. belajarbahasa.github
ADVERTISEMENT
Abikoesno Tjokrosoejoso, namanya memang tidak seterkenal anggota panitia sembilan lainnya. Tapi, sejarah mencatatnya sebagai seorang tokoh penting yang ikut merancang undang-undang dasar negara, hingga masuk dalam tubuh pemerintahan Republik Indonesia pertama.
ADVERTISEMENT
Abikoesno lahir di Dolopo, daerah Madiun pada 15 Juni 1897. Ia merupakan keturunan berdarah biru dari ayahnya yang keturunan Hamengkubuwono I. Namun, ia tak mau mencantumkan gelar ‘raden mas’. Meskipun demikian, status ningratnya telah membawa keberuntungan hingga ia bisa bersekolah sampai pendidikan tinggi.
Abikoesno menuntut ilmu dengan konsentrasi ilmu arsitektur di Koningin Emma School, sekolah kejuruan menengah Belanda di Surabaya. Metode belajar yang diterapkan adalah otodidak hingga ia lulus pada awal Juni 1917. Kemampuannya semakin matang usai mencapai gelar arsitek melalui kursus tertulis yang dikirim dari Belanda.

Abikoesno Sebagai Anggota Panitia Sembilan

Berawal dari Jepang yang menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia, dibentuklah Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk pada bulan September, dimana Abikoesno menjadi salah satu anggotanya yang disebut beberapa sejarawan mewakili golongan Islam
ADVERTISEMENT
Lalu, BPUPKI menjalankan sidang pertamanya pada akhir Mei 1945 yang menemui kebuntuan, terutama saat membahas asas dan dasar negara. Maka, terbentuklah panitia Sembilan yang Abikoesno termasuk didalamnya untuk memecahkan masalah tersebut.
Sejak tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan akhirnya berhasil merumuskan rancangan undang-undang dasar yang disebut sebagai Piagam Jakarta. Lalu, BPUPKI memfinalisasikan melalui beberapa perubahan, termasuk mengganti sila pertama dari Pancasila yaitu dari “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Selain itu, saat rapat memasuki sesi pembahasan sumpah presiden, Abikoesno memberikan usul pertama dan diterima dengan beberapa perubahan. Hal ini membuat Abikoesno mendapatkan gelar “penggagas sumpah presiden”

Abikoesno Menteri Perhubungan RI Pertama

Bukan hanya itu, Abikoesno juga menjadi saksi kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 atau 9 Ramadhan 1334 Hijriah. Setelah kemerdekaan diproklamirkan, Abikoesno tercatat dua kali menduduki kursi Menteri Perhubungan.
ADVERTISEMENT
Periode pertama, Abikoesno ditunjuk oleh Soekarno saat membentuk kabinet RI Pertama pada tanggal 19 Agustus 1945 sebagai Menhub pertama.
Tugasnya terbilang berat, yaitu membangun sarana transportasi antardaerah, khususnya antar kota di berbagai daerah karena infrastruktur ini menopang pembangunan di bidang ekonomi dan bidang lainnya. Salah satu prestasi terbaiknya adalah membuka jalur kereta api Jakarta-Merak.
Kemudian posisi Menhub kembali dipercayakan ke pundaknya di masa Kabinet Ali Sastroamidjojo I tahun 1953-1955, tapi ia mengundurkan diri pada 19 November 1954. Selepas pensiun, ia aktif di PSII dan meneruskan kesibukannya di bidang arsitektur.
Abikoesno bekerja keras dan disiplin dalam menjalankan berbagai rencananya, bahkan sebagai seorang politikus, ia tetap setia memegang prinsipnya meskipun banyak kontroversi yang menyeret namanya.
ADVERTISEMENT
Itulah biografi singkat mengenai Abikoesno Tjokrosoejoso yang menjadi anggota panitia sembilan sekaligus Menteri Perhubungan RI Pertama. Semoga Bermanfaat!
(RDY)