Angka Romawi: Pengertian dan Cara Penulisannya

Konten dari Pengguna
4 Maret 2021 16:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Angka romawi pada jam (Foto: Unsplash/ Ales Krivec)
zoom-in-whitePerbesar
Angka romawi pada jam (Foto: Unsplash/ Ales Krivec)
ADVERTISEMENT
Angka romawi atau bilangan romawi merupakan salah satu sistem penomoran yang sering kali kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sistem ini masih banyak digunakan bahkan hingga saat ini, mulai dari jam dinding, bab pada buku, hingga nama dan nomor jalan. Seperti namanya, sistem penomoran ini pertama kali digunakan oleh bangsa Romawi Kuno dengan menggunakan huruf Latin.
ADVERTISEMENT
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Badriah (2016:143) dalam bukunya Ensiklopedia Rumus Matika bahwa bilangan romawi merupakan sistem penomoran yang berasal dari Romawi kuno. Sistem penomoran ini menggunakan huruf Latin yang melambangkan angka numerik.
Terdapat banyak perbedaan sistem bilangan romawi dengan sistem bilangan Arab (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9) yang kita kenal saat ini. Diantaranya adalah sistem bilangan romawi tidak mengenal bilangan 0 (nol), selain itu sistem penomorannya menggunakan huruf kapital seperti, I, V, X, L, C, D, M.
Adapun sistem penomorannya adalah sebagai berikut ini.
ADVERTISEMENT

Cara Penulisan Angka Romawi

Cara penulisan angka romawi cukup berbeda dengan sistem bilangan Arab, sebab cara penulisan ini menggunakan beberapa sistem seperti sistem pengurangan, sistem penambahan, serta sistem pengulangan.
Sistem Pengulangan
Sistem pengulangan mirip dengan sistem penambahan, sistem ini digunakan untuk menunjukan bahwa angka terssebut berulang. Contoh: Bilangan romawi tidak memiliki angka 3, untuk menulis angka 3 anda perlu mengulang bilangan I sebanyak tiga kali, sehingga menjadi III. Sedangkan untuk angka 3000, maka akan menjadi MMM.
Sistem Pengurangan
Sistem bilangan romawi menggunakan sistem pengurangan untuk angka seperti 4 dan 9. Syaratnya bilangan yang lebih besar diletakan di sebelah kanan, dan bilangan yang lebih kecil diletakan di sebelah kiri. Sistem pengurangan ini hanya dapat digunakan satu kali.
ADVERTISEMENT
Contoh: bilangan IV (angka 1 diletakan di sisi kiri angka 5, artinya 5-1) sama dengan 4. Selain itu IX (angka 1 diletakan di sisi kiri angka 10, artinya 10-1) sama dengan 9.
Sistem Penambahan
Selain sistem pengurangan, bilangan romawi juga menggunakan sistem penambahan. Caranya dengan meletakkan angka yang sama atau lebih kecil di sisi kanan angka pertama. Sistem ini hanya bisa digunakan sebanyak 3 kali.
Contoh: bilangan XII (setelah angka 10 ada angka 1 sebanyak 2 kali, artinya 10+1+1) sama dengan 12. Bilangan CVI (setelah angka 100 ada angka 50 dan 1, artinya 100+50+1) sama dengan 151.
Demikian informasi mengenai angka romawi, semoga informasi ini bermanfaat. (RYFA)