Angklung: Mengenal Alat Musik Bambu dari Tanah Sunda

Konten dari Pengguna
15 Februari 2021 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Angklung: Mengenal Alat Musik Bambu dari Tanah Sunda, Foto: Dok. pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Angklung: Mengenal Alat Musik Bambu dari Tanah Sunda, Foto: Dok. pixabay.com
ADVERTISEMENT
Angklung mungkin menjadi salah satu jenis alat musik tradisional asal Jawa Barat yang sudah tidak asing untuk didengar. Sebab alat musik yang satu ini sangat terkenal. Bahkan, alat musik berbahan dasar potongan bambu ini diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan kebudayaan dunia sejak tahun 2010.
ADVERTISEMENT
Angklung merupakan alat musik berbahan dasar potongan bambu berbentuk silinder dengan berbagai ukuran. Alat musik satu ini terkenal berasal dari Tanah Pasundan. Namun, menurut Suwanto dalam bukunya yang berjudul "Persoalan Perkembangan Bambu & Pelestarian Angklung", alat musik sejenis dapat ditemukan dalam beberapa tradisi masyarakatnya, seperti di masyarakat Ponorogo, Masyarakat Bali, Madura, dan Kalimantan Barat (2011:3). Lalu bagaimana sejarah alat musik bambu ini? Simak pembahasannya di bawah ini ya!

Sejarah Alat Musik Angklung

Melansir beberapa sumber, alat musik bambu ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Sunda. Sementara menurut sumber lain, permainan alat musik bambu asal Tanah Pasundan ini merupakan atraksi populer sebelum era Hindu. Pada kalangan masyarakat Jawa Barat, keberadaan alat musik tradisional dari bambu ini berkaitan dengan mitos dan legenda Nyai Sri Pohaci. Nyai Sri Pohaci juga dikenal dengan nama Dewi Sri atau Dewi Padi.
ADVERTISEMENT
Pada zaman dahulu, alat musik ini digunakan sebagai salah satu bagian ritual kepada Nyai Sri Pohaci. Syair dan lagu-lagu yang diiringi angklung merupakan penghormatan dan persembahan kepada Dwi Padi. Ritual yang menggunakan syair, lagu, serta iringan musik bambu tersebut dilaksanakan agar pada saat bercocok tanam dan masa panen tidak tertimpa musibah. Pada masa panen, diadakan pesta. Pesta panen diadakan dengan cara menyelenggarakan pertunjukan yang bersifat arak-arakan.
Itulah sejarah singkat alat musik berbahan dasar bambu khas Tanah Sunda. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan tentang kebudayaan Indonesia.
(RYFA)