Apa Itu Reksa Dana? Investasi Mudah dengan Berbagai Keuntungan dan Kerugian

Ilustrasi Investasi Reksa Dana. Sumber: Kumparan.com

Reksa dana pada umumnya dikenal sebagai wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari pemodal kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Kumpulan efek yang ditransaksikan dapat berupa saham, obligasi, surat berharga, deposito, dan lainnya. Ditambah dengan portofolio maksudnya adalah reksa dana harus berinvestasi tidak hanya satu perusahaan saja.

Jenis investasi seperti ini cocok digunakan oleh masyarakat yang memang tidak memiliki banyak waktu luang dan keahlian dalam melakukan transaksi. Bisa disebut reksadana ini sebagai alternatif yang dapat membantu masyarakat untuk mengembangkan dana investasi.

Hal ini tentunya dapat membantu meningkatkan pasar modal Indonesia dengan para pemodal lokal. Semakin banyak jumlah investor maka akan semakin menggerakan transaksi dalam pasar modal. Meski terlihat mudah cara investasinya, reksadana memiliki beberapa keuntungan dan risiko.

Apa Itu Reksa Dana? Apa Keuntungan dan Risikonya?

Keuntungan bagi pemodal yang melakukan investasi di reksa dana yaitu, pemodal dapat melakukan banyak transaksi walaupun hanya dengan modal kecil. Bahkan mereka dapat memiliki portofolio obligasi yang hanya mungkin didapatkan dengan dana yang besar. Inilah sistem diversifikasi pada reksadana yang membuat pemodal dapat memiliki banyak portofolio efek.

Dalam melakukan jual beli saham harus membutuhkan keahlian khusus untuk menentukan saham yang akan dibeli, di reksa dana semua dimudahkan hanya dengan menginvestasikan modal.

Investasi ini sangat menguntungkan bagi Anda yang tidak memiliki banyak waktu luang. Anda cukup mendapatkan hasil saja, karena dana sudah dikelola oleh manajer investasi yang profesional.

Nah, dalam investasi tidak hanya keuntungan yang didapat, Anda harus memperhatikan peluang risiko yang akan terjadi. Dapat terjadi risiko berkurangnya nilai unit penyertaan, risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek yang ditransaksikan. Ada juga risiko likuiditas, di mana hal ini sering dialami oleh para manajer investasi. Jika sebagian pemegang unit melakukan penjualan atas unit yang dipegangnya, maka manajer investasi akan sulit menyediakan uang tunai atas penjualan tersebut.

Risiko terburuk yang bisa dialami adalah risiko wanprestasi. Risiko ini terjadi ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa dana tidak segera membayar ganti rugi.

Ingat, dalam melakukan jenis investasi apa pun pasti memiliki risiko. Untuk Anda yang ingin mulai investasi, cobalah banyak belajar dan memahami mengenai investasi yang akan dilakukan. Jangan sampai kita tergiur dengan keuntungan yang banyak dalam waktu singkat. (AG)