Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apa Itu Ura dalam Bahasa Rusia yang Viral Usai Diucapkan Vladimir Putin?
3 Maret 2022 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak memanasnya konflik Ukraina dan Rusia , ada satu kata yang menjadi viral, yaitu: Ura. Sebenarnya apa itu Ura? Simak penjelasannya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Ura dalam Bahasa Rusia?
Selain video perang antara Rusia dan Ukraina di berbagai media sosial, tersebar pula video ketika Presiden Rusia, Vladimir Putin mengucapkan kata Ura.
Ucapan Presiden Rusia itu lantas diikuti secara serentak oleh seluruh pasukan militer Rusia di dalam sebuah upacara dengan meneriakkan kata Ura.
Setelah beredarnya video tersebut, kata Ura segera menjadi viral dan membuat warganet penasaran akan artinya. Lantas, apa arti Ura di dalam bahasa Rusia?
Berdasarkan buku Rusia Baru Menuju Demokrasi, AHMAD FAHRURODJI, (2005:67), ura dapat diartikan sebagai 'Hore', yang bermakna sebagai seruan kemenangan untuk membangkitkan semangat patriotik.
Latar Belakang Penggunaan Kata Ura
Seruan "Uuraa!" juga digunakan pada Perang Dunia II ketika Tentara Merah menyerang Jerman. Di dalam situasi sulit, mereka senantiasa meneriakkan "Uuraa! Uuraa!” hingga akhirnya berhasil meraih kemenangan pada tanggal 9 Mei 1945.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itulah, kata ura selalu digunakan oleh pasukan Uni Soviet (Rusia) untuk membangkitkan semangat dan mental patriotisme. Seruan yang menggelegar di dalam suatu parade militer menunjukkan bahwa mereka memiliki pasukan yang tangguh.
Sejak saat itu, tanggal 9 Mei setiap tahunnya dirayakan sebagai Hari Kemenangan (Den Pobedy), yang menjadi momen pengikat persatuan masyarakat Rusia dari berbagai lapisan dan golongan.
Setidaknya ada 20 juta pejuang Rusia yang terdiri dari Tentara Merah dan masyarakat yang gugur akibat perang tersebut.
Rakyat Rusia merayakan Den Pobedy untuk menghormati jasa para pejuang yang telah berkorban untuk mengalahkan Fasis Jerman kala itu.
Salah satu rangkaian acaranya adalah Upacara Bessmertny Polk atau Resimen Abadi di Lapangan Merah, Moskow. Upacara diawali dengan pidato kenegaraan Presiden Rusia, Vladimir Putin . Lalu dilanjutkan dengan parade militer yang menampilkan jajaran pasukan Rusia dan alutsista, yang diiringi marching band militer terbaik.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya di Rusia, negara-negara pecahan Uni Soviet, seperti Georgia, Uzbekistan, Belarus, Ukraina, dan Turkmenistan juga merayakannya.
Jika digambarkan dengan kondisi para pejuang Indonesia dahulu, maka kata 'Ura' bisa disamakan dengan kata 'Merdeka', yang bergema di dalam setiap peperangan.(BRP)