Konten dari Pengguna

Arti Alhamdulillah sebagai Ucapan Syukur Para Muslim

5 Maret 2021 19:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 7 Juni 2022 7:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bersyukur umat Muslim, Foto: Dok. Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bersyukur umat Muslim, Foto: Dok. Unsplash
ADVERTISEMENT
Mengucap syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT memang sudah sepantasnya dilakukan oleh umat muslim. Salah satu mengekspresikan rasa syukur bagi para muslim adalah mengucap Alhamdulillah.
ADVERTISEMENT
Menurut Imam Ghazali dalam bukunya “Taubat, Sabar dan Syukur”, Terjemahan Nur Hichkmah (1983: 197-203), syukur tersusun atas tiga perkara, yakni ilmu, kondisi spiritual dan juga amal perbuatan yang berkaitan dengan hati, lisan dan anggota badan lainnya.
Perwujudan dari rasa syukur sendiri pun beragam, mulai dari bersyukur dengan hati, dengan lisan, dan dengan anggota tubuh lainnya. Salah satu refleksi bersyukur dengan lisan adalah dengan mengucap Alhamdulillah. Lantas, apa sebenarnya arti dari Alhamdulillah dan bagaimana tulisan Alhamdulillah yang benar?

Arti Alhamdulillah untuk Ucapan Syukur bagi Umat Muslim

Tulisan Alhamdulillah merupakan salah satu dari keempat kata mulia yang dianjurkan untuk dibaca. Anjuran untuk mengucap dzikir Alhamdulillah juga terdapat dalam hadist berikut:
Artinya:
Dari Samuroh bin Jundub, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada empat ucapan yang paling disukai oleh Allah: (1) Subhanallah, (2) Alhamdulillah, (3) Laa ilaaha illallah, dan (4) Allahu Akbar. Tidak berdosa bagimu dengan mana saja kamu memulai” (HR. Muslim no. 2137).
ADVERTISEMENT
Kata Alhamdulillah atau seringkali disebut bacaan tahmid ini memiliki arti “segala puji bagi Allah SWT”. Kalimat ini adalah kalimat yang digunakan untuk menetapkan kesempurnaan pada Allah dalam nama, sifat dan perbuatan-Nya yang mulia.

Manfaat Bersyukur dalam Alquran

Adapun manfaat bersyukur sesuai dengan firman Allah SWT yang diisyaratkan dalam surat An-Naml ayat 40 adalah sebagai berikut:
قَالَ الَّذِىۡ عِنۡدَهٗ عِلۡمٌ مِّنَ الۡـكِتٰبِ اَنَا اٰتِيۡكَ بِهٖ قَبۡلَ اَنۡ يَّرۡتَدَّ اِلَيۡكَ طَرۡفُكَ‌ؕ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسۡتَقِرًّا عِنۡدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنۡ فَضۡلِ رَبِّىۡ‌ۖ لِيَبۡلُوَنِىۡٓ ءَاَشۡكُرُ اَمۡ اَكۡفُرُ‌ؕ وَمَنۡ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهٖ‌ۚ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّىۡ غَنِىٌّ كَرِيۡمٌ(40)
Qoolal lazii indahuu 'ilmum minal Kitaabi ana aatiika bihii qabla ai yartadda ilaika tarfuk; falammaa ra aahu mustaqirran 'indahuu qoola haazaa min fadli Rabbii li yabluwaniii 'a-ashkuru am akfuru wa man shakara fa innamaa yashkuru linafsihii wa man kafar
ADVERTISEMENT
Artinya:
Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia." (QS. An Naml; 40)
Demikianlah ulasan mengenai arti kalimat tahmid yang dapat merefleksikan rasa syukur umat muslim. Semoga kita semua terhindar dari sifat kufur atas nikmat dan karunia-Nya.
Segala puji bagi Allah SWT dengan nikmat-Nya seluruh kebaikan menjadi sempurna. (RYFA)