Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Arti Bacaan Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun dalam Surat Al-Baqarah
15 Februari 2022 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi seorang umat Muslim , pasti sudah tidak asing lagi dengan kalimat summum bukmum umyum fahum layarjiun. Kalimat tersebut merupakan bunyi dari Surat Al Baqarah ayat 18. Walaupun banyak yang mengetahui ayat tersebut, namun masih banyak yang belum mengetahui arti ayat tersebut. Lantas summum bukmum umyum fahum layarjiun artinya apa?
ADVERTISEMENT
Arti Summum Bukmum Umyum Fahum Layarjiun
Surat Al Baqarah menjadi surat yang ke 2 berdasarkan ututan dalam Alquran . Surat yang memiliki arti sapi betina ini menjadi surat dengan ayat terpanjang, yakni sejumlah 286 ayat.
Surat Al Baqarah berisikan tentang penciptaan Nabi Adam, pembangkakan setan, kisah Bani Israil, penyembahan sapi, sampai deskripsi tentang iman yang dimiliki orang-orang Mukmin. Salah satunya yang terdapat dalam ayat yang ke-18.
Adapun bunyi dari Surat Al Baqarah ayat ke-18 yakni:
صُمٌّۢ بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
ṣummum bukmun 'umyun fa hum lā yarji'ụn
Artinya, “Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar).”
Dikutip dari buku Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 karya Dr. ‘Abdhullah bin Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh (2004), summum bukmum umyum memiliki makna bahwa mereka tidak dapat mendengar petunjuk, tidak dapat melihatnya, dan tidak dapat memahaminya.
ADVERTISEMENT
Menurut Abu Qatadah, summum bukmum umyum fahum layarjiun memiliki makna mereka tidak dapat kembali. Maksudnya adalah merepa tidak dapat bertaubat dan tidak pula mereka ingat.
Meskipun telinga bisa untuk mendengar, mulut bisa berbicara, dan mata bisa melihat, namun jika seluruh panca indra yang telah lahir itu telah putus hubungannya dengan batin, sama saja dengan tuli, bisu, dan buta.
Mengapa demikian?
Kekafiran batin seorang munafik sedemikian kuat, hingga menutupi mata, telinga, dan lidahnya. Mereka tetap bertahan akan hal tersebut hingga tidak memperdulikan lagi. Orang munafik beranggapan bahwa mereka telah lebih dalam segala hal, akan tetapi hal tersebut mereka menjadi serba kekurangan dan memalingkan dirinya dari kebenaran.
Semoga setelah mengetahui arti dari summum bukmum umyum fahum layarjiun, kita terhidar dari hal sampai tidak bisa membedakan kebenaran dan kebatilan. (MZM)
ADVERTISEMENT
Live Update