Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Arti dan Makna Witing Tresno Jalaran Soko Kulino Bagi Orang Jawa
15 Desember 2021 9:40 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Witing tresno jaralan soko kulino, salah satu pepatah Jawa yang cukup familiar di masyarakat.Pepatah ini sering muncul di berbagai media sosial dan juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Pepatah ini merupakan salah satu pepatah Jawa yang memiliki makna tentang percintaan.
ADVERTISEMENT
Arti dan Makna Witing Tresno Jalaran Soko Kulino
Dikutip dari buku Membangun Gerakan Moral di Sekolah, Hafis Muaddab (2011: 40) pepatah Jawa witing tresni jalaran soko kulino memiliki makna bahwa rasa suka atau minat seseorang akan muncul dengan sendirinya karena pembiasaan. Di dalam buku ini juga dijelaskan bahwa manifestasi falsafah ini sudah lahir dan sudah teruji beratus juta tahun yang lalu. Contoh nyatanya adalah seorang petani akan dengan suka rela bangun pagi di mana suasana masih sangat dingin untuk berangkat ke sawah bersua dengan padi yang ditanamnya.
Jika kita bedah pepatah witing tresno jalaran soko kulino dalam setiap katanya memiliki arti seperti berikut ini:
ADVERTISEMENT
Jika pepatah ini digunakan dalam masalah percintaan atau asmara maka memiliki arti dan makna bahwa cinta itu akan tumbuh karena terbiasa. Terbiasa bertemu, terbiasa berinteraksi, terbiasa bersama-sama. Misalpun awalnya saat belum terbiasa cinta itu belum tumbuh tetapi karena sering bertemu dan sering bersama-sama pada akhirnya cinta itu mulai tumbuh karena kebiasaan tersebut. Cinta juga akan tumbuh dari hati manusia karena telah menerima kasih sayang dari satu sama lain secara terus menerus atau menjadi kebiasaan.
Itulah arti dan makna dari witing tresno jalaran soko kulino bagi orang Jawa yang memiliki makna mendalam dalam kehidupan bukan hanya masalah percintaan semata tetapi masalah membangun kebiasaan baik. (WWN)