Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Arti Mengampuni 70 Kali 7 Kali yang Diajarkan oleh Tuhan Yesus
28 Januari 2022 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa arti mengampuni? Banyak orang yang seringkali jengkel terhadap orang lain yang berbuat salah. Kita seringkali jengkel jika teman kita berbuat kesalahan yang sama setiap harinya. Namun, pengajaran Tuhan Yesus selalu menitikberatkan pada pengampunan.
ADVERTISEMENT
Petrus pernah bertanya kepada Tuhan Yesus, “Guru, berapa kalikah kami harus mengampuni saudara kami, yang bersalah kepada kami?”, pada saat itu mungkin saja Petrus yang tidak pernah bisa menangkap ikan sering diledek atau direndahkan saudaranya. Tuhan Yesus menjawab; “70 kali 7 kali”. Pernahkah kamu menghitung dengan teliti arti ucapan Yesus? Apa arti mengampuni 70 kali 7 kali? Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian mengampuni dalam agama Kristen .
Arti Mengampuni dalam Agama Kristen
Dikutip dari buku Konsep dan Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia yang ditulis oleh F. H. Edy Nugroho (2019: 40), permintaan maaf menurut pandangan agama Kristen Protestan dan Katolik dipandang sebagai suatu cara efektif untuk memperbaiki suatu hubungan yang rusak atau terganggu. Dalam Injil Lukas pada Bab 6 ayat 37 disebutkan, “Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.”
ADVERTISEMENT
Injil Lukas lainnya terdapat pada Bab 15 ayat 17–34, dituliskan tentang perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus, yang mengisahkan seorang anak yang hilang dan menghamburkan kekayaan ayahnya. Sewaktu anak itu pulang dan menyampaikan permintaan maaf dengan sepenuh hati, sang ayah pun ternyata siap untuk memaafkan dan menerimanya kembali untuk pulang ke rumahnya.
Injil Matius 18 ayat 21–22 menyebutkan sikap kita terhadap orang yang meminta maaf atas kesalahannya, sebagai berikut:
Berdasarkan Injil Matius tersebut dapat diketahui bahwa Yesus meminta agar dalam memberikan maaf kepada orang lain yang bersalah. Kita diwajibkan untuk memberikan maaf secara tulus, bahkan pemberian maaf tersebut adalah pemberian maaf yang diberikan tidak cukup hanya satu kali saja, tetapi diberikan berkali lipat dan dilakukan dengan sepenuh hati serta tanpa syarat. (CHL)
ADVERTISEMENT