Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Arti Tawadhu, Dalil, dan Cara Menerapkannya dalam Kehidupan
4 Maret 2025 10:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap umat Islam dituntut untuk memiliki sikap tawadhu. Secara etimologi, tawadhu artinya rendah hati, yang merujuk pada sikap tidak sombong dan selalu penuh ketundukan pada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Dalam bahasa Arab, tawadhu (تواضع) berasal dari kata wadh’a yang berarti merendahkan diri. Sikap ini menunjukkan seseorang tidak merasa lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan orang lain.
Seseorang yang memiliki sikap tawadhu akan senantiasa rendah hati dalam berbicara, bersikap, dan berinteraksi dengan sesama. Untuk lebih mengenal sikap tawadhu, simak penjelasannya di bawah ini.
Dalil tentang Tawadhu dalam Islam
Dalil tentang tawadhu banyak dituangkan dalam Al-Qur'an dan hadis. Salah satu dalilnya terdapat dalam Al-Qur'an surah Luqman ayat 8, yang artinya:
"Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia karena sombong dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Luqman: 18)
Selain itu, diterangkan juga dalam hadis riwayat Imam Muslim bahwasannya Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Barang siapa yang rendah hati karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya. Dan barang siapa yang sombong, maka Allah akan merendahkannya."
ADVERTISEMENT
Hadis ini menegaskan bahwa seseorang yang memiliki sikap rendah hati akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT.
Cara Menerapkan Tawadhu dalam Kehidupan Sehari-hari
Merujuk buku 354 Sunnah Nabi Sehari-hari karangan Dr. Raghib As-Sirjani, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan sikap tawadhu dalam kehidupan sehari-hari:
1. Tidak Merasa Lebih Baik dari Orang Lain
Seorang Muslim harus menyadari bahwa semua kelebihan yang dimiliki adalah karunia dari Allah SWT. Oleh karena itu, tidak seharusnya seseorang merasa lebih unggul dari orang lain.
2. Menghormati dan Menghargai Sesama
Sikap tawadhu bisa diterapkan dengan menghormati siapa saja tanpa membeda-bedakan status sosial. Bahkan, Rasulullah SAW selalu menghormati sahabat-sahabatnya tanpa memandang latar belakang mereka.
3. Menerima Nasihat dengan Lapang Dada
Orang yang rendah hati tidak merasa dirinya selalu benar. Ia akan menerima nasihat dan kritik dengan hati terbuka serta menjadikannya sebagai bahan introspeksi diri.
ADVERTISEMENT
4. Menghindari Sikap Sombong dan Meremehkan Orang Lain
Orang yang tawadhu tidak suka meremehkan atau merendahkan orang lain. Ia menyadari bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
5. Bersikap Sederhana dalam Kehidupan
Kesederhanaan adalah salah satu bentuk tawadhu. Rasulullah SAW sendiri hidup dengan sangat sederhana meskipun beliau memiliki kedudukan tinggi sebagai pemimpin umat Islam.
6. Berdoa agar Dijauhkan dari Kesombongan
Salah satu cara menjaga sikap tawadhu adalah dengan selalu berdoa pada Allah SWT agar dijauhkan dari sifat sombong dan diberikan hati yang ikhlas dalam menjalani kehidupan.
(NDA)