Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Arti Yaumul Milad dan Contoh Ucapan yang Dapat Digunakan
24 Maret 2021 10:33 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 28 November 2022 19:09 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Biasanya, ungkapan yaumul milad digunakan sebagai ucapan selamat ketika seseorang berulang tahun. Ungkapan ini bisa diberikan kepada siapa saja, termasuk teman, sahabat, ataupun saudara.
Beberapa orang kerap menyertakan doa tertentu ketika mengucapkan yaumul milad. Misalnya doa agar dilimpahkan rezeki, meminta keberkahan umur, diberikan kesehatan, dan lain sebagainya.
Meski sering digunakan, sebagian masyarakat awam kerap belum memahami arti yaumul milad yang sebenarnya. Penasaran seperti apa? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.
Arti Yaumul Milad dan Hukumnya
Kata yaumul milad sering diikuti dengan kata barakallahu fii umrik, yang artinya menjadi “selamat ulang tahun, semoga Allah senantiasa memberi berkah atas umurmu”. Pertanyaan selanjutnya adalah, apa hukum memberikan selamat kepada orang yang berulang tahun?
ADVERTISEMENT
Dikuti dari Islam.nu.or.id, sejatinya hukum memberikan kata selamat terhadap hari kelahiran seseorang adalah mubah (dibolehkan), selama tidak ada hal munkar di dalamnya, seperti menyalakan lilin, campur baur antara lawan jenis, permainan musik, memasang gambar dan patung, dll.
Dasar hukum tersebut diambil dari kitab Al-Iqna' fi Halli Alfazhi Abi Syuja karya Asy Syarbini (halaman 162). Dijelaskan bahwa Hafidz Al-Mundziri telah memberi jawaban tentang ucapan selamat hari raya dan selamat ulang tahun. Kata beliau, memang selama ini para ulama berselisih pendapat mengenai hal itu, namun menurut pendapatnya, tahniah (ucapan selamat) itu mubah, alias tidak sunnah dan tidak pula bid’ah.
Beliau juga mengutip hadis Rasulullah yang diriwayatkan Imam Bukhari sebagai dalil. Ketika itu Abu Thalhah bin Ubaidillah memberikan selamat atas diterimanya pertaubatan Ka’ab bin Malik yang tidak ikut perang Tabuk.
ADVERTISEMENT
Cara Menjawab Yaumul Milad
Ucapan yaumul milad biasanya diberikan dengan doa-doa. Ada doa yang meminta keberkahan umur, rezeki yang melimpah, kesehatan badan, dan lain-lain.
Maka untuk menjawab ucapan yaumul milad, Anda bisa mendoakannya balik. Bila seseorang mengucapkan "barakallah fii umrik", Anda bisa membalasnya dengan mengatakan "wa fiik barakallah".
Kemudian, Anda juga bisa mengucapkan terima kasih padanya. Tunjukkan rasa syukur karena telah diberikan ucapan selamat dan doa spesial oleh teman atau kerabat Anda.
Ucapan Yaumul Milad
Ucapan yaumul milad bisa diberikan dalam kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Berikut beberapa contohnya yang dapat Anda gunakan:
1. Ucapan yaumul milad bahasa Indonesia
ADVERTISEMENT
2. Ucapan yaumul milad bahasa Arab
Hukum Merayakan Ulang Tahun
Hukum merayakan ulang tahun dalam Islam masih menjadi perdebatan di kalangan para ulama. Pasalnya tidak ditemukan satu pun nash yang membahas soal larangan maupun anjuran untuk merayakannya.
Pada sejumlah riwayat, tidak ditemukan pula kisah yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW merayakan hari kelahirannya. Begitu juga dengan para sahabat, tabiin, dan ulama salafusshalih.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, umat Muslim tidak dianjurkan untuk langsung mengharamkan tindakan yang tidak ada di zaman Nabi. Mengingat dalam kaidah fiqih, umat Muslim justru mendapat ketentuan yang sebaliknya.
Fatwa hukum bernama al-Ashlu fil asya' al-ibahah membahas tentang hukum dasar segala sesuatu yang digolongkan menjadi mubah. Mengutip buku Batalkah Shalat Jika Melihat Sarung Imam yang Bolong karya Ust. M. Syukron (2012), hukum dasar ini mencakup masalah sosial kemasyarakatan, budaya, kebiasaan, muamalah, dan lain sebagainya.
Jika ulang tahun dirayakan dalam rangka muhasabah atau introspeksi diri dan umur, maka perbuatan ini tergolong sesuatu yang baik. Oleh karena itu, sebagian ulama membolehkannya.
Namun, jika perayaan ulang tahun dilaksanakan dengan cara-cara yang tidak sesuai syariat, maka tidak diperbolehkan. Terlebih jika di dalam pestanya terdapat minuman alkohol, perbuatan zina, maksiat, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
(AA)