Asal Usul dan Isi Kitab Sutasoma Karangan Mpu Tantular

Konten dari Pengguna
22 Juli 2021 15:15 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Asal Usul Kitab sutasoma. Sumber: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Asal Usul Kitab sutasoma. Sumber: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki semboyan bangsa, yakni Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap sati.” Semboyan inilah yang menjadi moto bangsa Indoenesia karena melambangkan persatuan di tengah keberagaman masyarakat Indoensia. Sebenarnya semboyan ini sudah ada sejak dahulu kala dan terdapat dalam Kakawin atau Kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular.
ADVERTISEMENT
Kitab Sutasoma merupakan syair yang ditulis dalam bahasa Jawa kuno dengan aksara Bali pada abad ke-14. Adapun kutipan Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam petikan pupuh 139 bair 5 di Kitab Sutasoma. Kitab ini bercerita tentang seorang pangeran bernama Sutasoma yang berasal dari Negeri Hastinapura yang sedang menemukan makna hidup sesungguhnya.
Konon katanya ketampanan Sutasoma dianggap dianggap setara dengan Arjuna putra Pandu. Sang pangeran ini memilih untuk hidup sebagai pertapa dengan tujuan mencapai keutamaan hidup. Dalam kitab Sutasoma berisi banyak sekali pelajaran yang berharga, seperti mengajarkan toleransi antar umat beragama yang saat ini sudah mulai luntur di era modern.

Asal Usul dan Isi Kitab Sutasoma Karangan Mpu Tantular

Kitab sutasoma. Sumber: commons.wikimedia.org
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kitab Sutasoma berisi tentang kisah Sutasoma sebagai titisan Sang Hyang Buddha untuk meneggakan dharma. Menurut buku Sejarah Sastra Jawa karya Purwadi (2005:36), di perjalanan menuju pertamaan, sang pangeran bertemu dengan raksasa berkepala gajar pemakan manusia dan ular naga. Si raksasa dan ular naga yang sebelumnya yang ingin memangsa Pangeran Sutasoma berhasil ditaklukkan setelah mendengar khotbah darinya tentang agama Buddha.
ADVERTISEMENT
Sutasoma sempat mati karena bersedia menjadi mangsa harimau, tetapi kemudian Batara Indra datang dan menghidupkan Sutasoma kembali. Sata kembali ke Astina, Sutasoma akhirnya dinobatkan sebagai raja dengan gelar Prabu Sutasoma.
Adapun kutipan Bhineka Tunggal Ika yang terdapat dalam kitab Sutasoma berbunyi sebagai berikut.
Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa
Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen
Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal
Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa
Itulah penjelasan tentang asal-usul dan isi kitab Sutasoma yang dapat Anda ketahui. Semoga bermanfaat untuk Anda. (Anne)