Asal Usul dan Tujuan Dilakukan Tari Suling Dewa dari Nusa Tenggara Barat

Konten dari Pengguna
15 September 2021 8:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tujuan Dilakukan Tari Suling Dewa dari Nusa Tenggara Barat, Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Tujuan Dilakukan Tari Suling Dewa dari Nusa Tenggara Barat, Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kaya akan suku dan tradisi yang unik, Indonesia tentu memiliki banyak tarian unik, salah satunya tari Suling Dewa. Secara sederhana, asal usul dan tujuan dilakukan tari Suling Dewa adalah meminta hujan.
ADVERTISEMENT

Asal Usul dan Tujuan Dilakukan Tari Suling Dewa

Tujuan Dilakukan Tari Suling Dewa dari Nusa Tenggara Barat, Foto: Kemdikbud
Dilansir dari situs resmi warisanbudaya.kemdikbud.go.id, tari Suling Dewa berasal dari Desa Bayan, Nusa Tenggara Barat. Pada zaman dahulu kala, Desa Bayan mengalami kekeringan yang terus berlangsung sekitar 3 tahun, hingga menyebabkan gagal panen dan kematian banyak tanaman para petani, yang biasanya diolah menjadi makanan pokok. Apabila masalah kekeringan itu tidak teratasi, maka warga Desa Bayan bisa meninggal akibat kelaparan.
Pada suatu hari seorang sesepuh Desa Bayan memperoleh pencerahan berupa bisikan suara dari langit. Bisikan tersebut membuat semua sesepuh masyarakat Bayan sepakat melakukan ritual untuk memanggil hujan menggunakan tari Suling Dewa.
Suara yang dihasilkan dari tiupan Suling Dewa diyakini warga setempat sebagai suara komunikasi antara langit dan air hujan, sehingga air hujan dapat turun membasahi bumi saat suling tersebut ditiup.
ADVERTISEMENT
Warga setempat juga meyakini bahwa suling nilai yang sama dengan manusia, karena tidak akan berbunyi jika tidak ditiup. Sama halnya dengan manusia yang tidak akan hidup jika tidak ada roh dari Yang Maha Kuasa di dalamnya.
Tari Suling Dewa dibawakan oleh Amaq Lokak sebagai pewaris Suling Dewa dan 2 Inan Gending sebagai pembawa tembang untuk menyelaraskan suling.
Jadi, tujuan dilakukan tari Suling Dewa adalah untuk memanggil hujan. Selain itu, tarian ini juga diyakini bisa mengusir bintang buas atau hewan pengganggu, seperti hama tikus atau burung di ladang.

Proses Menjelang Tari Suling Dewa

Sebelum tari Suling Dewa dilaksanakan, para sesepuh akan membawa sesaji ke dalam suatu bale. Adapun isian sesaji tersebut adalah air kembang, bokor sirih, gula merah, ayam hitam, uang bolong, piranti beras kuning, dan 4 butir telur ayam.
ADVERTISEMENT
Kemudian para sesepuh akan membacakan sejumlah mantra (beberapa diantaranya menggunakan ayat-ayat Alquran) untuk memohon izin untuk memulai prosesi ritual. Di dalam mantra tersebut ada beberapa mantra yang menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an.
Usai memperoleh izin, para penari dan pembawa sesaji akan keluar dari bale dan membentuk formasi tari Suling Dewa. Para pembawa sesaji akan berada di depan para penari. Lalu setiap pembawa sesaji dan penari akan menundukkan kepala sebagai bentuk penghormatan. Setelah itu, barulah ritual Tari Suling Dewa dilaksanakan.

Alat Musik Tari Suling Dewa

Sesuai namanya, tari Suling Dewa diiringi suling dan syair atau tembang yang dibawakan oleh Inan Gending.

Kostum Tari Suling Dewa

Para penari pria biasanya mengenakan sarung dan kain yang diikatkan di pinggang. Sedangkan para penari wanita mengenakan sarung, kemben, dan selendang.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui asal usul dan tujuan dilakukan tari Suling Dewa, apakah kamu tertarik untuk menonton atau bahkan mempelajarinya?(BRP)