Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia: Mengenal Teori Yunan
7 Januari 2021 13:26 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak pendapat serta teori yang bermunculan terkait asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia. Ada teori yang menyatakan bahwa Bansa Indonesia memang berasal dari Nusantara, dan ada pula yang berpendapat bahwa nenek moyang Bangsa Indonesia berasal dari negara lain, seperti Afrika, Taiwan, ataupun Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Diantara teori-teori tersebut, salah satunya yang sering disebut adalah Teori Yunan. Teori ini didukung oleh sejumlah ahli sejarah, seperti R.H Geldern, J.H.C. Kern, J.R Foster, dan J.R Logon. Lalu seperti apa isi Teori Yunan hingga banyak diyakini sebagai asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia?
Sesuai dengan namanya, Teori Yunan menyatakan bahwa asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia berasal dari Yunan, sebuah wilayah yang berada di Tiongkok Selatan. Setidaknya terdapat tiga alasan utama mengapa teori ini diyakini sebagai salah satu kemungkinan terbesar asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia, yang akan dijabarkan di bawah ini.
1. Asal Usul Penemuan Alat Kapak
Ahli sejarah berpendapat bahwa penemuan kapak tua yang ditemukan di wilayah Nusantara memiliki kesamaan dengan kapak tua yang terdapat di wilayah Asia Tengah. Dari penemuan ini, dapat disimpulkan bahwa terjadi proses migrasi manusia dari wilayah Asia Tengah menuju Nusantara.
ADVERTISEMENT
2. Kesamaan Bahasa
Teori Yunan juga didukung oleh ditemukannya kesamaan bahasa yang berkembang di Kepulauan Nusantara dengan bahasa yang ada di Kamboja, yakni Bahasa Melayu Polinesia.
Dengan begitu, diduga bahwa penduduk Kamboja yang juga berasal dari Yunan menyusuri Sungai Mekong, yang kemudian sebagian dari mereka melanjutkan perjalanan dan sampai ke wilayah Nusantara. Adanya kesamaan bahasa ini menunjukkan adanya hubungan antara penduduk di Nusantara dan penduduk di Kamboja yang juga berasal dari dataran Yunan.
3. Dugaan Migrasi
Alasan kuat yang mendukung Teori Yunan selanjutnya adalah dugaan migrasi atau perpindahan besar-besaran dari daerah Mongol ke arah selatan. Hal ini diduga karena saat itu wilayah Yunan dan sekitarnya sedang terdesak dengan bangsa-bangsa yang lebih kuat.
ADVERTISEMENT
Teori Yunan menyatakan bahwa terdapat dua gelombang yang terjadi dalam proses migrasi, yaitu Bangsa Proto Melayu , dan Bangsa Deutro Melayu. Disebut juga sebagai Melayu Muda, gelombang pertama ini mulai datang ke Nusantara sejak tahun 3000 hingga 1500 sebelum masehi. Salah satu ciri dari gelombang Proto Melayu adalah kebudayaan neolitikum serta menggunakan perahu bercadik satu.
Sedangkan gelombang bangsa Deutro Melayu diduga mulai bermigrasi ke Nusantara sekitar tahun 1500 hingga 500 sebelum masehi. Ciri utama dari migrasi gelombang kedua ini adalah penggunaan perahu bercandik dua.
(RYFA)