Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bacaan Doa Selapanan Bayi dalam Islam
20 Januari 2022 15:52 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 13 Juli 2022 9:03 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Anak merupakan rezeki yang telah Allah SWT berikan kepada seorang pasangan suami istri. Berbagai cara dilakukan dalam merawat anak sedari kecil. Salah satunya adalah melaksanakan tradisi dari tanah Jawa yang bernama selapanan.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa itu selapanan dan bagaimana doa selapanan bayi dalam agama Islam ? Untuk mengetahuinya mari simak ulasan singkat di bawah ini!
Apa yang Dimaksud Selapanan Bayi?
Selapanan merupakan tradisi yang berasal dari masyarakat Jawa yang masih bertahan hingga saat ini. Berdasarkan salah satu studi pada Jurnal Agastya karya Lutfi Fransiska Risdianawati dan Muhammad Hanif, tradisi ini dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Jawa sebagai salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Tak hanya diisi oleh berbagai kegiatan, tradisi ini juga disertakan dengan sederet doa.
Kapan Bayi Selapanan?
Selapanan dilaksanakan ketika bayi telah mencapai umur 35 hari dari hari kelahirannya, 35 hari didapatkan dari 5 hari Jawa (Pahing, Legi, Kliwon, Wage, Pon) dan 7 hari Nasional, kemudian dikalikan, maka bertemulah angka 35. Masyarakat Jawa muslim yang melaksanakan tradisi Selapan biasanya mengundang tetangga mereka untuk hadir ke acara syukuran tersebut.
ADVERTISEMENT
Apa yang Dilakukan saat Selapanan Bayi?
Tradisi selapanan diisi dengan berbagai rentetan kegiatan. Mulai dari memberi nama, mencukur rambut bayi , memotong kuku, sampai aqiqah.
Biasanya yang pertama mencukur rambut bayi saat Selapan adalah ayah dan ibu si bayi, lalu dilanjut oleh para sesepuh bayi. Pemotongan rambut boleh dilakukan menyeluruh atau sampai botak, dan bisa juga hanya sebagaian atau hanya sebagai simbol.
Pada umumnya, acara selapanan menyediakan bancakan. Dikutip dari KBBI, bancakan adalah hidangan yang disediakan saat selamatan. Menu yang tersedia bermacam-macam, antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Kemudian ada juga sayur 7 macam yang dipotong-potong kecuali kangkung dan kacang panjang, telur rebus sebanyak 7, 11, sampai 17 butir, cabai merah, bawang merah, bumbu-bumu yang tidak pedas, saringan santan, buah-buahan sebanyak 7 macam yang diharuskan terdapat pisang raja, dan bubur 7 rupa.
Selain itu, terdapat satu kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan dalam acara selapanan bayi, yakni berdoa. Bagi yang sedang mencari tahu apa saja doa yang dibaca saat selapanan bayi, mari simak rincian lengkapnya di bawah ini.
Bacaan Doa Selapanan Bayi dalam Islam
Terdapat berbagai bacaan doa yang perlu amalkan ketika hendak melakukan selapanan bayi. Sebagaimana yang dikutip dari buku Panduan Lengkap Doa untuk Muslimah karya Fathuri Ahza Mumtaza (2021).
ADVERTISEMENT
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَللهم نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَنُوْرُالشَّمْسِ وَالْقَمَرِ, اللهم سِرُّ اللهِ نُوْرُ النُّبُوَّةِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Bismillâhirrahmânirrahîm alhamdulillâhirabbil ‘âlamîna llâhumma nûrus samâwâti wa nûrusy syamsyi wal qamari, allâhumma sirrullâhi nûrun nubuwwati RasuluLlâhi shallaLlâhu ‘alaihi wasallam walhamduliLlâhi rabbil ‘âlamin
Artinya, “Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, cahaya langit, matahari dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasululullah SAW, dan segala puji Bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
اللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Allâhumma innî u’îdzuhâ bika wa dzurriyyatahâ minasy syaithânir rajîm
ADVERTISEMENT
Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan untuk dia dan keluarganya dari setan yang terkutuk.”
Pada umumnya, masyarakat Jawa dalam mengadakan acara selapanan diikuti dengan aqiqah bayi. Adapun doa walimah aqiqah yaitu:
اللهم احْفَظْهُ مِنْ شَرِّالْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَأُمِّ الصِّبْيَانِ وَمِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَالْعِصْيَانِ وَاحْرِسْهُ بِحَضَانَتِكَ وَكَفَالَتِكَ الْمَحْمُوْدَةِ وَبِدَوَامِ عِنَايَتِكَ وَرِعَايَتِكَ أَلنَّافِذَةِ نُقَدِّمُ بِهَا عَلَى الْقِيَامِ بِمَا كَلَّفْتَنَا مِنْ حُقُوْقِ رُبُوْبِيَّتِكَ الْكَرِيْمَةِ نَدَبْتَنَا إِلَيْهِ فِيْمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ خَلْقِكَ مِنْ مَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ وَأَطْيَبُ مَا فَضَّلْتَنَا مِنَ الْأَرْزَاقِ اللهم اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ وَأَهْلِ الْخَيْرِ وَأَهْلِ الْقُرْآنِ وَلَا تَجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الشَّرِ وَالضَّيْرِ وَ الظُّلْمِ وَالطُّغْيَانِ
Allâhummahfadzhu min syarril jinni wal insi wa ummish shibyâni wa min jamî’is sayyiâti wal ‘ishyâni wahrishu bihadlânatika wa kafâlatika al-mahmûdati wa bidawâmi ‘inâyatika wa ri’âyatika an-nafîdzati nuqaddimu bihâ ‘alal qiyâmi bimâ kalaftanâ min huqûqi rububiyyâtika al-karîmati nadabtanâ ilaihi fîmâ bainanâ wa baina khalqika min makârimil akhlâqi wa athyabu mâ fadldlaltanâ minal arzâqi. Allâhummaj’alnâ wa iyyâhum min ahlil ‘ilmi wa ahlil khairi wa ahlil qur`âni wa lâ taj’alnâ wa iyyâhum min ahlisy syarri wadl dloiri wadz dzolami wath thughyâni
ADVERTISEMENT
Artinya, “Ya Allah, jagalah dia (bayi) dari kejelekan jin, manusia ummi shibyan, serta segala kejelekan dan maksiat. Jagalah dia dengan penjagaan dan tanggungan-Mu yang terpuji, dengan perawatan dan perlindunganmu yang lestari. Dengan hal tersebut aku mampu melaksanakan apa yang Kau bebankan padaku, dari hak-hak ketuhanan yang mulia. Hiasi dia dengan apa yang ada diantara kami dan makhluk-Mu, yakni akhlak mulia dan anugerah yang paling indah. Ya Allah, jadikan kami dan mereka sebagai ahli ilmu, ahli kebaikan, dan ahli Al-Qur’an. Jangan kau jadikan kami dan mereka sebagai ahli kejelekan, keburukan, aniaya, dan tercela.”
Itulah deretan doa yang perlu diamalkan ketika melaksaanakan selapanan bayi dalam agama Islam. Semoga dengan acara selapanan, bayi menjadi seorang yang dalam keadaan sehat dan bisa membahagiakan kedua orang tuanya di dunia dan akhirat. Amiin. (MZM & ZHR)
ADVERTISEMENT