Bacaan Duduk di Antara Dua Sujud Beserta Artinya

Konten dari Pengguna
9 Juni 2021 18:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Duduk diantara dua sujud adalah salah satu dari gerakan shalat. https://www.freepik.com/
zoom-in-whitePerbesar
Duduk diantara dua sujud adalah salah satu dari gerakan shalat. https://www.freepik.com/
ADVERTISEMENT
Bacaan duduk di antara dua sujud harus dihafalkan sejak kecil karena ini merupakan bacaan wajib saat melakukan shalat. Setiap shalat bacaan ini akan selalu sama.
ADVERTISEMENT
Shalat adalah rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Sangking pentingnya, shalat digambarkan sebagai tiang agama. Dalam buku yang berjudul Menikmati Shalat: Cara Mudah Meraih Khusyuk karangan R Marfu Muhyiddin Ilyas “shalat adalah perjalanan mi’raj seorang mukmin, perjalanan ruhani menuju Allah SWT” (2014: 17).
Gerakan shalat sangatlah teratur, mulai dari takbir sampai salam. Dalam artikel ini akan membahas tentang duduk diantara dua sujud
Doa untuk melaksanakan duduk diantara dua sujud. https://www.freepik.com/

Bacaan Duduk di Antara Dua Sujud

Doa duduk di antara dua sujud
رَبِّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاجْبُرْنِي، وَارْفَعْنِي, وَارْزُقْنِي, وَاهْدِنِي وَعَافِنِي, وَاعْفُ عَنِّي
“Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii, wahdinii, wa ‘aafinii, wa’fu ‘annii”.
Artinya “Wahai tuhanku ! ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah rezeki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan kepadaku. Lafaz doa di atas (kecuali lafaz “wa’fu ‘annii”) merupakan gabungan dari beberapa riwayat. Telah dikeluarkan oleh Abu Dawud no (850), Ibnu Majah no (898), At-Tirmidzi no (284), Ath-Thabrani dalam Ad-Du’a’ no (614) dan selainnya dari sahabat Ibnu Abbas radhiallahu anhu.
ADVERTISEMENT
Adapun lafaz terakhir, yaitu “wa’fu ‘annii”, lafaz ini dianggap bermasalah oleh sebagian pihak. Menurut mereka, lafaz ini tidak ada asalnya dan tidak diketemukan dalam kitab-kitab hadis. lafaz tersebut tidak terdapat dalam kitab-kitab hadis secara ta’yin (spesifik) untuk doa duduk di antara dua sujud.
dari sahabat Ibnu Abi Aufa radhiallahu ‘anhu beliau berkata: “Ada seorang laki-laki yang mendatangi Nabi SAW seraya berkata: “Wahai Rasulullah ! Aku tidak bisa membaca Alquran dengan baik sama sekali. Maka ajarkanlah kepadaku apa yang bisa mencukupiku sebagai penggantinya.”
Pelaksanaaan duduk diantara dua sujud secara berjamaah. https://www.freepik.com/
Maka Nabi SAW menjawab: “Subhaanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallahu, wallahu akbar, laa haula walaa quwwata illaa billah.” Laki-laki itu pergi lalu kembali lagi lalu berkata: “Semua doa itu untuk tuhanku, mana yang untukku ?” Maka Nabi menjawab, katakanlah:
ADVERTISEMENT
اللهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
Allahummaghfirlii, warhamnii, wahdinii, warzuqnii, wa ‘afinii, wa’ fu’annii.” (Ya Allah ! Ampunilah aku, rahmati aku, berilah petunjuk kepadaku, berilah rezeki untukku, berilah kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan kepadaku.” Maka tatkala laki-laki itu sudah pergi, Nabi SAW berkata: “Adapun orang ini, sungguh tangannya telah penuh dengan kebaikan.”
Lalu manakah perlu dipilih. Jawabannya adalah keduanya bisa digunakan. Tambahan lafaz “wa’fu ‘anni” tidak mengapa atau diperbolehkan.
(MZM)