Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bacaan Mad Shilah Qasirah, Mad Shilah Thawilah, dan Hukum Mad Lainnya
11 Maret 2021 16:20 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berikut penjelasan bacaan Mad Shilah Qashirah dan hukum bacaan mad lainnya
Mad Shilah Qashirah
Mad shilah qashirah adalah mad yang terjadi pada huruf ha’ dhamir yang didahului huruf berharakat. Cara membacanya dengan memperpanjang satu alif.
Mad Shilah Thawilah
Mad shilah thawilah adalah bacaan mad pada huruf ha dhamir yang betemu dengan hamzah berharakat. Cara bacanya dengan memanjangkan 5 alif atau 5 ketukan. Cara ini mirip dengan hukum bacaan mad jaiz munfasil.
Mad Jaiz Munfasil
Bila belum paham tentang mad jaiz munfasil, mad satu ini adalah mad ashli yang bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Contohnya, terdapat huruf hijaiyah alif bertemu dengan hamzah dalam 2 kata yang berhadapan. Cara membacanya dengan memanjangkan hingga dua setengah alif atau lima ketukan.
ADVERTISEMENT
Mad Wajib Muttasil
Masih satu rumpun dengan mad jaiz munfasil, bahasan tentang mad wajib muttasil juga perlu kamu pahami. Dikatakan sebagai mad wajib muttasil ketika mad ashli bertemu dengan hamzah dalam 1 kata dalam 1 arti. Contohnya ketika huruf ya sukun bertemu dengan hamzah kasrah dalam 1 kata.
Mad Iwadl
Hukum bacaan mad iwadl terjadi ketika terdapat huruf mad (alif, wawu, ya) yang dibaca dalam dua alif atau dua ketukan. Hal ini karena menggantikan hukum fathatain yang diwaqafkan. Biasanya hukum ini terjadi ketika berada pada akhir ayat dalam Alquran .
Ketika membaca Alquran, maka hukum tajwid seperti mad shilah qasirah, mad shilah thowilah, idghom, ikhfa’ dan lainnya menjadi penting. Bila Anda mengamalkan bacaan dengan langgam yang benar, maka akan meminimalisir kesalahan arti. Alquran merupakan kalamullah yang sudah ditata sedemikian rupa. Oleh karena itu, mengaji dengan teknik bacaan yang benar, tentu akan lebih menyamankan bagi pembaca dan pendengarnya. (ANG/RA)
ADVERTISEMENT