Konten dari Pengguna

Bacaan Surat Ali Imran Ayat 159 beserta Arti dan Asabun Nuzulnya

4 Januari 2021 10:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perang Uhud, Foto: Dok. biem.co
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perang Uhud, Foto: Dok. biem.co
ADVERTISEMENT
Surat Ali Imran merupakan surat ketiga dalam Alquran yang turun di kota Madinah, oleh karena itu surat ini tergolong surat Madaniyah. Dinamakan Ali Imran, surat ini berkisah tentang keluarga Imran, ayah Maryam, yang tidak lain adalah ibu kandung dari Nabi Isa as.
ADVERTISEMENT
Secara umum, surat ini berisi tentang petunjuk bagi pembacanya atas kebenaran dengan cahaya keagungan-Nya. Terdiri dari 200 ayat, surat Ali Imran memiliki tafsir dan sejumlah keutamaan di setiap ayatnya. Salah satu ayat yang memiliki tafsir yang luar biasa adalah surat Ali Imran ayat 159. Lantas, bagaimana bunyi bacaan, arti dan asbabun nuzulnya?

Bacaan Surat Ali Imran Ayat 159 dalam Bahasa Arab, Latin beserta Artinya

Berikut adalah bacaan surat Ali Imran ayat 159 dalam bahasa Arab, latin dan Arinya:
Fabimaa rohmatim minalloohi linta lahum. Walau kunta fadhdhon gholiidhol qolbi lanfadldluu min haulik. Fa’fu ‘anhum wastaghfirlahum wasyaawirhum fil amr. Fa,idzaa azamta fatawakkal ‘alallooh. Innallooha yuhibbul mutawakkiliin
Artinya:
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imran, 3:159)
ADVERTISEMENT

Asbabun Nuzul Surat Ali Imran Ayat 159

Melansir dari beberapa sumber, ayat 159 surat Ali Imran ini turun ketika Perang Uhud yang melibatkan kaum muslim di Madinah dan kaum kafir quraisy. Konon, pecahnya perang yang terjadi di tahun 625 M ini tidak luput dari kekalahan kaum quraisy dalam Perang Badar setahun sebelumnya.
Semangat kaum muslimin untuk berperang sedang berkobar. Bahkan tak sedikit sebagian pasukan yang mendurhakai perintah Rasulullah saat perang berlangsung. Kaum muslimin yang semula memenangkan peperangan pun terpaksa terpukul mundur.
Bahkan sebagian besar pasukan meninggalkan Rasulullah SAW dalam kepungan musuh. Tersisa beberapa sahabat yang masih setia melindungi Rasulullah hingga akhirnya ayat ini diturunkan untuk menenangkan dan menyenangkan Rasulullah.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, ayat ini juga telah menyadarkan kepada kaum muslimin terhadap nikmat Allah SWT yang berupa Rasulullah SAW dengan akhlaknya yang sangat mulia, lemah lembut, pemaaf, tawakkal, dan pandai bermusyawarah.
(RYFA)