Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bagian Terjadinya Konflik pada Negosiasi
25 Maret 2022 20:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai istilah negosiasi. Negosiasi ada agar terjadi kesepakatan bersama. Namun, terkadang dalam negosiasi bisa terjadi konflik. Konflik pada negosiasi biasanya terjadi pada bagian penawaran. Mengapa demikian? Berikut ulasan selengkapnya.
ADVERTISEMENT
Konflik pada Negosiasi
Sebelum ke pembahasan bagian terjadinya konflik pada negosiasi, ayo kita pahami dulu apa itu negosiasi. Menurut buku Negosiasi Itu Ada Ilmunya karya Mahardika Wirastama (2019:3), negosiasi selalu melibatkan dua belah pihak atau lebih yang saling berinteraksi agar terjadi kesepakatan kedua belah pihak dan mencapai tujuan yang dikehendaki bersama pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi.
Negosiasi biasanya terjadi ketika ada kedua pihak atau lebih yang sedang mempunyai masalah . Seperti yang telah disebutkan di atas, negosiasi memiliki tujuan agar terjadi kesepakatan atas masalah yang dihadapi. Dalam negosiasi, terdapat tahapan-tahapan yang biasanya dilalui, yakni
1. Perencanaan dan persiapan
Dalam tahap ini diperlukan pengumpulan data untuk mendukung jalannya negosiasi. Hal ini dibutuhkan agar argumen yang dilontarkan saat bernegosiasi menjadi kuat karena berdasarkan data-data yang ada.
ADVERTISEMENT
2. Penentuan aturan
Pada tahap ini, aturan-aturan harus ditentukan agar proses negosiasi berjalan dengan lancar. Penentuan aturan ini termasuk siapa saja pihak yang akan mengikuti negosiasi, penengah bila ada, dan masalah apa yang akan dibahas dalam proses negosiasi.
3. Penjelasan
Di dalam tahap ini, para pihak yang mengikuti negosiasi menjelaskan apa saja yang diinginkan dan tujuan dari proses negosiasi ini. Masing-masing pihak bisa memberi argumen dan pemaparan yang jelas disertai data-data yang sudah dikumpulkan saat proses persiapan. Dalam menyampaikan argumen, hendaknya disampaikan dengan kepala yang dingin dan bijak.
4. Penawaran
Tahap selanjutnya adalah penawaran. Konflik pada negosiasi biasanya terjadi pada bagian penawaran ini, karena masing-masing pihak saling menawarkan berbagai hal untuk memenuhi tujuannya yang mana sering bertentangan dengan pihak lainnya
ADVERTISEMENT
5. Penyelesaian masalah
Setelah penawaran dan konflik yang terjadi pada bagian itu, akhirnya para pihak bisa menemukan cara untuk menyelesaikan masalah dan mencapai kesepakatan yang disetujui oleh masing-masing pihak.
Jadi kesimpulannya, konflik pada negosiasi biasanya terjadi pada bagian penawaran. Namun jangan khawatir, jika negosiasi berjalan dengan lancar, konflik pun bisa teratasi hingga mencapai sebuah kesepakatan. (LOV)