Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Berita Hari Ini: Di Balik Cerita Surat Cerai Inggit Garnasih - Soekarno
28 September 2020 14:30 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Berita hari ini ramai dengan pembahasan tentang dilelangnya surat cerai Presiden Pertama Republik Indonesia dengan mantan istri keduanya, Inggit Garnasih. Lelang atau penjualan surat cerai tersebut jumlahnya mencapai miliaran rupiah.
ADVERTISEMENT
Penjualan dokumen milik keluarga Inggit Garnasih itu, berawal dari postingan di Instagram dari salah satu akun @popstroerindo yang memperlihatkan gambar surat cerai dan seorang pria, yang kemudian diketahui adalah cucu ketiga atau ahli waris ibu Inggit Garnasih, Tito Asmarahadi.
Surat cerai tersebut ditawarkan kepada yang berminat untuk menjadikannya koleksi bersejarah. Dalam dokumen tersebut, ada juga tandatangan dari Drs Mohammad Hatta, Ki Hadjar Dewantara dan Kh Mas Mansoer, sebagai saksi dari proses perceraian tersebut.
Sosok Inggit Garnasih Menjadi Viral di Berita Hari Ini
Inggit Garnasih adalah mantan istri kedua Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia. Inggit dan Soekarno menikah tahun 1923 dan bercerai di tahun 1943, di masa-masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kala menikah dengan Soekarno, Inggit berusia 34 tahun sedangkan Bung Karno, 21 tahun dan masih menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dalam berbagai literatur sejarah, disebutkan sosok Inggit Garnasih adalah seorang perempuan sederhana dan selalu mendukung kegiatan perjuangan suaminya. Inggit juga menemani suaminya saat dibuang ke Ende, Flores dan Bengkulu.
Namun nasib pernikahannya tidak bahagia. Setelah 20 tahun menikah, Inggit harus rela berpisah dengan suaminya, karena tidak ingin dimadu. Wanita bijaksana yang nasihatnya selalu diikuti Soekarno, memilih bercerai dari pada menjadi istri pertama yang harus rela berbagi suami dengan Fatmawati.