Biodata dan Profil Soekarno, Bapak Proklamator Indonesia

Konten dari Pengguna
16 Agustus 2021 12:51 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Profil Soekarno. Sumber: picryl.com
zoom-in-whitePerbesar
Profil Soekarno. Sumber: picryl.com
ADVERTISEMENT
Bicara tentang proses proklamasi kemerdekaan Indonesia tentu tidak terlepas dari peran Soekarno selaku Bapak Proklamator Indonesia dan menjadi sosok besar sepanjang sejarah Indonesia. Ir. Soekarno atau yang lebih dikenal sebagai Bung Karno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901. Terkait tempat kelahiran ini masih banyak perdebatan karena ada versi yang menyebutkan jika beliau lahir di Blitar, Jawa Timur. Profil Soekarno kini bisa kita temukan melalui buku biografi beliau.
ADVERTISEMENT
Dari biodata yang banyak beredar di internet, disebutkan Soekarno merupakan anak kedua dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai serta mempunyai satu orang kakak perempuan bernama Raden Soekarmini. Pada mulanya Soekarno diberi nama Koesno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Akan tetapi, karena semasa kecil beliau sering sakit-sakitan, maka namanya diganti saat usia lima tahun menjadi Soekarno. Beliau lahir lahir dari keluarga bangsawan kelas priyayi dari ayahnya dan keluarga Brahmana dari ibunya. Hal inilah yang membuat Soekarno mempunyai kultur dan kepercayaan yang kuat.

Biodata dan Profil Soekarno: Bapak Proklamator Indonesia

Profil Soekarno. Sumber: picryl.com
Menurut buku Fragmen Sejarah Intelektual: Beberapa Profil Indonesia Merdeka karya Ignas Kleden (2021), Soekarno masuk Sekolah Rakyat pada tahun 1907 di Tulung Agung dan tinggal bersama kakeknya yang bernama Raden Hardjokromo. Kemudian di tahun 1908, Soekarno masuk ke Sekolah Dasar di HIS dan melanjutkan ke Europesche Legore School (ELS) di Mojokerto di tahun 1913.
ADVERTISEMENT
Ayahnya mendidik Soekarno dengan sangat disiplin serta menuntut Soekarno untuk terus belajar membaca dan menulis. Jadi, tidak heran jika Soekarno menjadi murid yang unggul di sekolahnya. Lulus dari ELS, beliau melanjutkan pendidikannya di Hogere Burger School (HBS) di Surabaya pada tahun 1916 dan bertemu dengan tokoh Sarekat Islam, yakni H.O.S Tjokroaminoto. Setelah tamat dari HBS, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (THS) atau yang kini dikenal dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mendapat gelar insinyur di tahun 1926.
Demikian profil Soekarno singkat menurut sejarah. Peran beliau dalam sejarah kemerdekaan Indonesia memang sangat besar sehingga kita perlu menghormati dan mengenang jasa-jasa beliau. (Anne)