Konten dari Pengguna

Cara Membeli Saham untuk Investor Pemula Pilih yang Risikonya Kecil

3 Februari 2021 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Membeli Saham. Sumber: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Membeli Saham. Sumber: Freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cara membeli saham dalam praktiknya bukanlah hal yang sangat sulit. Anda bisa langsung belajar sambil praktik jika ingin memulai berinvestasi.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya untuk menambah atau menjaga aset kekayaan seseorang akan melakukan investasi sebagai pertimbangan. Salah satu investasi populer di Indonesia adalah investasi saham.
Banyak emiten yang dijadikan pilihan untuk bertransaksi saham, Anda bisa memilih mulai dari perusahaan yang emitennya bersifat terbuka (Tbk) hingga saham Badan Milik Negara (BUMN).
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara membeli saham, mulai sekarang coba tentukan dahulu emiten apa yang nantinya akan ada transaksikan. Anda bisa melihat sejauh mana resiko yang akan didapat.
Nah, sepertinya produk BUMN bisa dijadikan alternatif untuk berinvestasi karena memiliki resiko yang relatif rendah dibanding dengan saham di emiten swasta.

Cara Membeli Saham Bisa Mulai dengan Membeli Saham BUMN

1. Pilih Broker Untuk Tempat Transaksi
ADVERTISEMENT
Jika Anda sudah ingin berinvestasi pastikan memiliki dana yang cukup, ini berpengaruh untuk transaksi saham nantinya. Langkah awal, Anda bisa memilih broker yang sesuai dengan dana. Setiap broker memiliki ketentuan khusus untuk awal mula penyetoran dana.
Pilihlah broker dengan investasi awal yang tidak terlalu banyak, untuk pemula disarankan mulai dari jumlah kecil dulu. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerugian yang banyak saat membeli saham. Pastikan juga broker yang dipilih sudah terdaftar pada member di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Buka Rekening Saham
Sama seperti menabung di bank, Anda wajib untuk membuka rekening. Pada saat bertransaksi saham, Anda membutuhkan rekening saham untuk melakukan jual beli saham.
Biasanya broker yang baik akan memberikan fasilitas pembukaan rekening secara online. Anda cukup mengisi formulir secara online dan mengirimkan dokumen tersebut setelah ditandatangani.
ADVERTISEMENT
3. Buka Rekening Dana Nasabah
Anda juga harus memiliki Rekening Dana Nasabah (RDN), biasanya rekening ini akan terbuka setelah Anda membuka rekening saham. Namun akhir-akhir ini, butuh waktu yang cukup lama untuk mendapatkan RDN, biasanya 2 hari hingga satu minggu tergantung dari masing-masing broker.
Dua rekening memiliki fungsi yang berbeda, rekening saham digunakan agar Anda bisa melakukan transaksi jual beli, sedangkan RDN digunakan untuk menyimpan dana transaksi jual beli saham.
Modal Anda nantinya akan disimpan dalam RDN, meski sudah memiliki rekening saham tapi RDN belum terkonfirmasi, Anda tetap tidak dapat melakukan transaksi.
4. Setor Modal
Sesuai dengan persiapan yang sudah direncanakan, Anda bisa setor modal sesuai dengan dana yang Anda miliki. Modal yang disetor nantinya akan disimpan dalam RDN.
ADVERTISEMENT
5. Transaksi Beli Saham Online
Sebelum melakukan transaksi membeli, Anda harus dapat membaca kondisi pasar yang sedang terjadi. Semua pergerakan dalam saham adalah hal yang kompleks, Anda juga harus melihat pergerakan pasar dari kacamata ekonomi secara luas.
Misalnya, kondisi perekonomian saat ini, apakah berdampak bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau tidak. Selanjutnya bisa dilihat juga bagaimana kinerja perusahaan yang sahamnya akan kita beli.
Anda juga harus mengelompokan saham apa saja yang memang sedang berpotensi untuk dibeli. Misalnya sekarang ini saham konstruksi sedang bagus, Anda bisa membeli saham seperti Adhi Karya, Waskita Karya, PT PP, dan saham lainnya yang memang berpotensi.
Tips lainnya bisa dilakukan dengan membeli saham yang memang trennya sedang naik. Perhatikan dari kondisi yang sedang terjadi, karena memang ini sedang COVID-19 bisa dipantau untuk saham yang berhubungan dengan alat-alat kesehatan misalnya PT Kimia Farma.
ADVERTISEMENT
Sebelum membeli pastikan Anda juga belajar analisa teknikal terlebih dahulu. Analisa ini bisa digunakan untuk menentukan tren dari saham. Dari analisa teknikal Anda juga bisa menentukan harga terendah dan tertinggi.
Para calon investor juga harus lebih teliti lagi dalam menyerap informasi mengenai pergerakan saham ya. Jangan sampai ikut-ikutan membeli saham yang ternyata tidak berpotensi. Yuk, semangat membaca, Anda bisa menambah wawasan dengan literatur lainnya! (AG)