Konten dari Pengguna

Cara Membuat Jurnal Umum dalam Akuntansi dan Contohnya

22 Juni 2021 10:09 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membuat jurnal umum, sumber foto: https://unsplash.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membuat jurnal umum, sumber foto: https://unsplash.com/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam ilmu akuntasi ada beberapa jenis jurnal yang digunakan untuk melakukan pencatatan setiap transaksi. Tujuan dari pembuatan jurnal-jurnal ini adalah untuk mempermudah pengguna informasi dalam memahami informasi yang disampaikan berupa catatan keuangan atau transaksi dari sebuah perusahaan atau organisasi. Berikut adalah cara membuat jurnal umum dalam akuntansi dan contohnya.
ADVERTISEMENT

Pengertian Jurnal

Dikutip dari buku Akuntansi Dasar 1: Ringkasan dan Soal, Elizabeth Lucky Maretha (2008: 77) pengertian jurnal adalah proses pencatatan pertama kali (original record) dalam sistem akuntansi, atas transaksi atau peristiwa yang terjadi. Jurnal dibuat berdasarkan dokumen sumber. Jurnal memiliki kontribusi besar dalam proses pencatatan karena jurnal menyediakan proses kronologis dari tiap-tiap transaksi. Untuk jurnal umum sendiri adalah jurnal yang mencatat seluruh transaksi yang terjadi di perusahaan.

Cara Membuat Jurnal Umum

Cara membuat jurnal umum yang benar, pertama-tama yang harus kita lakukan adalah memahami persamaan akuntansi yaitu Aset = Utang + Modal yang diperluan menjadi Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban). Persamaan ini nantinya akan berhubungan dengan kelompok akun yang ada di dalamnya. Misalnya piutang usaha masuknya kelompok asset, persediaan asset, dan lain sebagainya. Jika kita sudah paham persamaan ini maka akan lebih mudah dalam membuat jurnal umum.
sumber foto: https://unsplash.com/
Langkah kedua yang harus dilakukan adalah mengumpulkan bukti transaksi yang terjadi. Bukti transaksi ini akan menjadi dasar untuk pencatatan pada jurnal umum, karena tanpa adanya bukti transaksi maka tidak dapat dicatat di jurnal umum. Bukti transaksi ini dapat berupa nota, faktur, kuitansi, invoice dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi transaksi. Karena tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang boleh dicatat adalah transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan dan dapat dinilai dengan satuan moneter. Jadi dalam membuat jurnal umum harus diidentifikasi sebelum melakukan pencatatan sehinggan hasil pencatatan menjadi valid.

Contoh Jurnal Umum

Berikut ini ada salah satu contoh dari model pencatatan jurnal umum yang baik dan benar.
Contoh jurnal umum
Demikian pembahasan mengenai cara membuat jurnal umum dan contohnya yang benar, yang bisa kalian gunakan untuk refensi. Semoga bermanfaat.(WWN)