Cara Mengendalikan Rasa Marah dalam Islam

Ilustrasi marah. Sumber: Unsplash

Merasa kesal ataupun marah merupakan hal wajar yang bisa dialami oleh seseorang. Namun saat merasakan emosi tersebut kita harus dapat mengendalikan diri agar tidak melakukan sesuatu ataupun mengatakan sesuatu yang akan kita sesali nantinya. Bagi umat muslim sendiri, rasa marah dalam Islam disebut sebagai pintu masuknya bisikan setan. Oleh sebab itu saat marah, kita diharuskan untuk dapat mengendalikan diri agar tidak tergona bujuk rayunya.

Salah satu cara mengendalikan rasa marah dalam Islam yang bisa dilakukan oleh umat muslim ialah dengan membaca kalimat ta’awudz untuk memohon perlindungan Allah dari godaan setan. Adapun lafadz ta’awudz yang dapat diamalkan tersebut ialah sebagai berikut lengkap dengan artinya:

Di samping membaca ta’awudz, Rasulullah SAW juga menganjurkan umat muslim untuk membaca doa berikut agar amarahnya mereda:

Cara Mengendalikan Rasa Marah dalam Islam

Mengutip dari Sabar Tanpa Batas, Syukur Tiada Ujung, karya Muhammad Syafi’ie el-Bantanie (2014: 36), amarah menurut Imam Al-Ghazali diartikan sebagai al-muhlikat ataupun sesuatu yang dapat merusak. Itu sebabnya marah dalam Islam haruslah dikendalikan agar amarah tersebut tidak merusak sesuatu ataupun tidak menambah masalah baru.

Selain membaca doa-doa yang sudah disebutkan tadi, rasa marah dalam Islam juga dapat dikendalikan dengan menerapkan cara-cara berikut ini:

Demikianlah beberapa cara mengendalikan marah dalam islam yang dapat diterapkan oleh umat muslim. Semoga ulasan singkat tadi dapat bermanfaat. (HAI)