Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Cara Pengolahan Sampah Rumah Sakit dan Pembagiannya
22 September 2023 21:01 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sampah rumah sakit merupakan limbah atau sisa dari kegiatan rumah sakit. Umumnya, sampah rumah sakit cenderung berbahaya dan memiliki karakteristik khusus. Maka dari itu, perlu adanya cara pengolahan sampah rumah sakit dengan tepat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, rumah sakit juga melakukan pembagian sampah yang dihasilkan. Dengan begitu dapat diketahui apakah sampah yang dihasilkan bisa dibuang langsung atau perlu diolah terlebih dahulu.
Cara Pengolahan Sampah Rumah Sakit
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun promotif dengan pelaksanaan setiap kegiatan akan menghasilkan sampah/limbah padat maupun limbah cair, termasuk dalam kategori limbah Berbahaya dan Beracun (B3).
Maka dari itu, sampah rumah sakit harus dikelola dengan prosedur khusus, terutama limbah medis yang berbahaya. Cara pengolahan sampah rumah sakit yakni:
1. Identifikasi Limbah
Berdasarkan wujudnya, limbah dari rumah sakit dapat dibagi menjadi limbah padat, cair, dan gas. Berdasarkan karakteristiknya, dapat dikategorikan lagi menjadi limbah nonmedis dan medis.
Oleh karena itu, rumah sakit harus mengidentifikasi dan memisahkan limbah berbagai jenisnya terlebih dahulu. Sebab, jenis limbah berbeda akan memerlukan tindak pengolahan yang berbeda pula.
ADVERTISEMENT
2. Pemisahan Limbah
Setelah melakukan identifikasi, berbagai jenis limbah tersebut kemudian dipisahkan sesuai dengan jenisnya dan mendapatkan perlakuan yang berbeda-beda pula.
Limbah noninfeksius yang tidak terkontaminasi bisa dimasukkan dalam kantong plastik berwarna lain. Di sisi lain, limbah benda tajam bisa dimasukkan ke dalam wadah yang tahan tusukan dan goresan benda tajam.
3. Pengangkutan
Pengangkutan limbah menggunakan troli khusus. Troli yang digunakan harus kuat, tertutup, dan mudah dibersihkan. Petugas yang membawanya juga wajib menggunakan APD.
4. Penampungan Sementara
Sebelum dibawa ke pengolahan akhir, limbah perlu diangkut terlebih dahulu ke TPS (Tempat Penampungan Sementara). TPS tersebut harus berada di area terbuka, terjangkau oleh kendaraan, bersih, dan aman.
5. Pengolahan Akhir
Limbah rumah sakit dari penampungan sementara kemudian harus dibawa ke tempat pengolahan akhir untuk diolah menjadi:
ADVERTISEMENT
Jenis-Jenis Sampah Rumah Sakit
Dikutip dari buku Universal Precaution pada Perawat dalam Melakukan Tindakan Invasif di Rumah Sakit, Astuti, dkk (2023), sampah rumah sakit dibagi menjadi dua macam, yakni sampah medis dan nonmedis.
Sampah Medis
Sampah medis yakni sisa kegiatan layanan kesehatan yang tidak terpakai. Sampah medis cenderung bersifat infeksius dan kimia beracun yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia hingga memperburuk lingkungan hidup jika tidak dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
Sampah medis rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari aktivitas rumah sakit dalam bentuk padat dan cair.
Berdasarkan potensi bahaya yang ditimbulkan, sampah medis digolongkan menjadi:
ADVERTISEMENT
Sampah Nonmedis
Sampah nonmedis adalah sampah domestik yang dihasilkan di sarana pelayanan kesehatan tersebut.
Sebagian besar limbah tersebut merupakan bahan organik dan bukan jenis limbah B-3, sehingga pengelolaannya dapat dilakukan bersamaan dengan sampah kota di masyarakat yang ada.
Jenis limbah nonmedis tersebut antara lain limbah cair dari kegiatan laundry, limbah domestik cair, dan sampah medis.
Ternyata, dengan banyaknya jenis sampah yang dihasilkan dari kegiatan di layanan kesehatan diperlukan cara pengelolaan sampah rumah sakit. Dengan pengelolaan yang benar, sampah yang keluar dari rumah sakit lebih aman dan tidak memberikan dampak untuk masyarakat.(MZM)