Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Cara yang Dapat Dilakukan untuk Meyakini Adanya Malaikat yang Gaib dalam Islam
8 Juni 2022 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Islam kita mesti percaya akan malaikat sebagaimana yang ada dalam salah satu rukun iman . Sebagaimana yang kita ketahui, Allah SWT telah menciptakan malaikat dan setan untuk menyembah kepada-Nya sebelum Nabi Adam AS. Namun, keduanya merupakan makhluk gaib yang tidak bisa manusia lihat dan rasakan. Jika setan akan selalu menjerumuskan manusia untuk menemaninya ke neraka, berbeda dengan malaikat yang selalu beribadah kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, kita diwajibkan untuk meyakini mereka. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana caranya? Untuk mengetahuinya, simak informasi di bawah ini!
Cara yang Dapat Dilakukan untuk Meyakini Adanya Malaikat yang Gaib dalam Islam
Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk beriman kepada enam perkara, salah satunya adalah malaikat.
Dikutip dari buku Rukun Iman karya Hudarrohman (2012:12), iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua. Sebagai umat Muslim, kita diwajibkan untuk beriman kepada malaikat sekalipun kita sendiri tidak pernah melihatnya.
Allah SWT berfirman,
كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
Artinya, “Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.” (QS: Al-Baqarah: 285)
Malaikat merupakan makhluk yang diciptakan dari nur atau cahaya dan termasuk makhluk gaib. Sebagaimana yang dijelaskan Aisyah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,
ADVERTISEMENT
Lalu apa saja cara untuk mengimani malaikat yang termasuk makhluk gaib?
Mudah-mudahan dengan mengetahui cara dalam meyakini malaikat sebagai makhluk gaib dapat menambah keyakinan sebagai salah satu zat yang wajib diimani. (MZM)