Cerita di Balik Tari Suling Dewa yang Dilakukan untuk Meminta Hujan

Konten dari Pengguna
15 September 2021 16:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tari Suling Dewa. Sumber: budaya-indonesia.org
zoom-in-whitePerbesar
Tari Suling Dewa. Sumber: budaya-indonesia.org
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku dan adat istiadat yang unik dan menarik. Salah satunya adalah tari Suling Dewa yang merupakan salah satu tari tradisional dari masyarakat Nusa Tenggara Barat. Tarian yang satu ini terkenal sebagai tari adat yang bertujuan untuk meminta hujan.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Dusun Bayan, Lombok Utara memang dikenal sebagai masyarakat adat yang masih memegang teguh tradisi leluhur. Jadi, tidak heran jika hingga kini masih ada masyarakat adat Suku Sasak yang menarikan tari Suling Dewa. Perlu Anda ketahui, tari Suling Dewa ini hanya dilaksanakan pada saat musim kemarau panjang tiba dengan harapan agar hujan yang menjadi sumber kehidupan mereka bisa segera datang.

Cerita di Balik Tari Suling Dewa yang Dilakukan untuk Meminta Hujan

Tari Suling Dewa. Sumber: budaya-indonesia.org
Menurut buku Xplore Ulangan Harian SD/MI Kelas 5 karya Tim Cendikia Nusantara (2020:148), pada zaman dahulu, Dusun Bayan mengalami kekeringan selama tiga tahun sehingga menyebabkan banyak petani yang gagal panen. Padahal hasil tani mereka akan diolah menjadi makanan pokok yang merupakan kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar. Jika kekeringan tersebut tidak segera teratasi, maka masyarakat Dusun Bayan bisa meninggal akibat kelaparan.
ADVERTISEMENT
Hingga pada suatu hari, seorang sesepuh Dusun Bayan mendapat pencerahan yang konon katanya berasal dari bisikan suara langit. Bisikan ini membuat seluruh sesepuh masyarakat Dusun Bayan sepakat untuk melakukan ritual memanggil hujan dengan melaksanakan tari Suling Dewa. Suara yang dihasilkan dari tiupan Saling Dewa tersebut diyakini oleh masyarakat setempat sebagai suara komunikasi antara langit dengan air hujan. Jadi, nantinya air hujan akan membasahi bumi ketika suling tersebut ditiup.
Selain itu, masyarakat setempat juga percaya bahwa suling mempunyai nilai yang sama dengan manusia. Cerita tari Sulung Dewa ini dibawakan oleh Amaq Lokak sebagai pewaris Suling Dewa dan 2 Inan Gending yang bertugas sebagai pembawa tembang untuk menyelaraskan suara suling. Dengan demikian, tujuan dilakukannya tari Suling Dewa adalah untuk memanggil hujan dan konon bisa juga untuk mengusir hewan pengganggu. (Anne)
ADVERTISEMENT