Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Ciri-ciri Interaksi Sosial dan Faktor yang Memengaruhinya
4 Februari 2025 15:38 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut sosiolog J.P Gillin dan J.L Gillin dalam buku Sosiologi 1, interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis antara dua pihak atau lebih, baik dalam bentuk kerja sama ataupun persaingan.
Bentuk interaksi ini dapat berupa komunikasi verbal, bahasa tubuh, hingga tindakan tertentu yang memiliki makna sosial. Agar semakin paham, simak ciri-ciri interaksi sosial di bawah ini.
Ciri-ciri Interaksi Sosial
Agar suatu hubungan dapat dikatakan sebagai interaksi sosial, mengutip buku Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Saraswati, dkk., maka harus memiliki ciri sebagai berikut:
1. Melibatkan Dua Pihak atau Lebih
Interaksi sosial terjadi ketika ada minimal dua pihak yang saling berhubungan. Misalnya, percakapan antara dua orang, diskusi kelompok, atau negosiasi antara dua negara. Jika hanya ada satu pihak yang bertindak tanpa adanya respons dari pihak lain, itu bukan termasuk interaksi sosial.
ADVERTISEMENT
2. Adanya Komunikasi dan Respon
Interaksi sosial memerlukan komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi ini bisa berbentuk:
Selain komunikasi, interaksi juga harus menghasilkan respons, baik dalam bentuk reaksi setuju, tidak setuju, atau bahkan tindakan lanjutan.
3. Memiliki Tujuan Tertentu
Setiap interaksi sosial memiliki tujuan yang ingin dicapai, seperti:
4. Dipengaruhi oleh Norma dan Nilai Sosial
Interaksi sosial dalam masyarakat tidak terjadi secara sembarangan. Ada aturan, norma, dan nilai sosial yang mengatur bagaimana seseorang berinteraksi, seperti:
Misalnya, di Indonesia, berbicara dengan orang yang lebih tua harus menggunakan bahasa yang lebih sopan sebagai bagian dari nilai budaya.
ADVERTISEMENT
5. Bersifat Dinamis dan Berlangsung Secara Terus-Menerus
Interaksi sosial bersifat dinamis, artinya terus berubah sesuai situasi dan kondisi yang terjadi di masyarakat. Hubungan antarindividu bisa berkembang, berubah, atau bahkan berakhir tergantung pada faktor eksternal maupun internal.
Misalnya, hubungan antara dua teman bisa berubah menjadi persaingan dalam dunia kerja atau justru semakin erat setelah melewati berbagai pengalaman bersama.
6. Bisa Bersifat Positif atau Negatif
Interaksi sosial tidak selalu bersifat positif. Ada kalanya interaksi menghasilkan konflik atau perselisihan. Misalnya, dalam dunia politik, interaksi bisa berupa debat yang sehat atau malah konflik kepentingan yang menimbulkan ketegangan.
Faktor yang Memengaruhi Interaksi Sosial
Merujuk buku Sosiologi Masyarakat Sosial karya Yan Purnama, interaksi sosial tidak terjadi begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
ADVERTISEMENT
1. Imitasi
Individu sering kali meniru perilaku orang lain, baik secara sadar maupun tidak sadar. Misalnya, seorang anak yang meniru cara berbicara orang tuanya.
2. Sugesti
Pengaruh dari seseorang atau kelompok dapat mendorong individu lain untuk bertindak sesuai dengan harapan. Misalnya, seorang pemimpin yang memberikan motivasi pada timnya.
3. Identifikasi
Individu cenderung mengidentifikasi dirinya dengan kelompok tertentu dan mengikuti norma serta nilai yang berlaku dalam kelompok tersebut.
4. Simpati dan Empati
Perasaan simpati dan empati memudahkan seseorang untuk memahami kondisi orang lain dan menjalin hubungan sosial yang lebih erat.
(NDA)