Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Contoh Bacaan Imalah serta Penjelasannya
11 Februari 2022 15:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Al-Quran, terdapat berbagai macam hukum bacaan. Di antara hukum bacaan tersebut adalah Imalah. Imalah merupakan salah satu dari hukum Gharib. Sayangnya, tidak banyak buku tajwid yang membahas hukum bacaan ini, namun sebagai umat muslim sudah seharusnya dapat memahami bacaan Imalah ini. Jika kalian ingin tahu lebih lanjut apa itu Imalah dan contoh bacaan Imalah, simak penjelasan berikut ini
ADVERTISEMENT
Contoh Bacaan Imalah serta Penjelasannya
Sebelum ke contoh bacaan Imalah, mari kita belajar terlebih dahulu apa itu Imalah. Menurut buku Al-Qur’an Hadis Madrasah Tsanawiyah Kelas IX oleh H. Aminudin dan Harjan Syuhada (2021:68), Imalah merupakan salah satu bacaan Gharib. Gharib sendiri berasal dari kata “garaba” yang artinya asing. Sedangkan menurut istilah, hukum bacaan Gharib merupakan bacaan yang tidak biasa di dalam Al-Quran karena samar, baik dari segi huruf, lafal, maupun maknanya.
Selanjutnya dalam halaman yang sama, dijelaskan bahwa secara bahasa istilah Imalah berarti condong atau miring. Sedangkan secara istilah (menurut ulama qurra’), Imalah berarti mencondongkan bacaan harakat fathah pada harakat kasrah, sekitar dua per tiganya. Dalam Al-Quran yang biasa digunakan (Mushaf Ustmani), bacaan Imalah ditandai dengan tulisan Imalah kecil di atas lafal.
Secara garis besar, bacaan Imalah dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Imalah Shughra, yaitu bacaan Imalah tersebut masih di-washal-kan pada lafal lain, sehingga tidak berhenti di situ saja. Menurut Imam Hafash, contoh bacaan Imalah Shughra hanya dapat ditemukan pada QS. Hud (11) ayat 41, yakni مَجْرٰ ىهَا yang dibaca Majreha
2. Imalah Kubra, yaitu setelah bacaan imalah tersebut diwakafkan sehingga berhenti di situ saja. Kriteria Imalah Kubra adalah semua lafal dalam Al-Quran yang akhirannya terdapat alif maqsurah. Pendapat ini dikemukakan oleh Imam Warasy, misalnya pada lafal-lafal berikut
Dibaca Ahwe اَحْوٰى
Dibaca Wattaqe وَاتَّقٰى
Dibaca Istaghne اِسْتَغْنٰى
Dibaca Fatardhe فَتَرْضٰى
Namun terdapat pengecualian, yaitu khusus bagi nama manusia yang akhirannya terdapat alif maqsurah, tetap dibaca apa adanya tidak boleh dibaca imalah. Bacaan tersebut yakni
ADVERTISEMENT
عِيْسٰى , مُوْسٰى , يَحْيٰى , مُصْطَفٰى
Dari penjelasan dan contoh bacaan Imalah di atas semoga dapat dipahami agar tidak salah dalam mengamalkan bacaan Alquran.(LOV)