Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Contoh dan Jenis Pakaian Adat di Indonesia dari Pulau Sumatera
7 September 2021 17:36 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki keanegaragaman dari Sabang sampai Merauke, mulai dari bahasa, rumah adat, senjata khas sampai dengan pakaian adat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Melansir dari Buku Pintar 34 Provinsi di Indonesia karangan Kurniawan Dinihari, pakaian adat di Indonesia hadir dengan ciri khusus dari masing-masing daerah, begitu pun dengan pakaian adat yang ada di pulau Sumatera. Setiap wilayah di Sumatera punya ciri khas tersendiri.
Mulai dari pulau Weh di ujung utara hingga Lampung di ujung selatan pulau Sumatera, menyajikan keragaman budaya yang masih tetap terpelihara hingga sekarang yang terwujud dalam bentuk seni dan budayanya, termasuk pakaian atau baju adat .
Pakaian Adat di Indonesia dari Pulau Sumatera
Nangroe Aceh Darussalam - Ulee Balang
Dalam bahasa Melayu, Ulee Balang artinya adalah hulubalang, yakni keluarga ratu atau raja. Arti kata ulee balang atau hulubalang adalah sesosok pemimpin kesultanan atau daerah tertentu di Aceh. Mereka dikenal dengan sebutan “Teuku” atau “Cut” yang menunjukkan sisi kebangsawanan seseorang. Pakaian ini terdiri dari busana bagian atas, bagian tengah, bagian bawah, dan aksesori. Untuk pakaian wanita juga diberi banyak hiasan, di bagian kepala maupun dada.
ADVERTISEMENT
Sumatera Utara - Ulos
Dalam bahasa batak, ulos berarti kain. Ada sebuah tradisi dalam budaya orang Batak untuk memberi ulos pada keeluarga dan kerabatnya. Tradisi ini disebut Mangulosi. Sesuai aturan hukum adat Batak, ulos diberikan pada keluarga yang lebih muda atau berkedudukan lebih bawah dari mereka. Jadi, kain ulos diberikan oleh orangtua kepada anaknya yang mulai membangun rumah tangga, melahirkan, atau lain-lain.
Pada dasarnya, ulos punya 4 warna, yakni putih (lambang kesucian dan kejujuran), kuning (lambang kekayaan), merah (keberanian), dan hitam (duka, sedih). Karena itu, kain ulos yang diberikan pada acara-acara khusus pun akan berbeda warnanya. Untuk upacara pernikahan, orang Batak mengenakan ulos ragi idup warna terang. Saat upacara kematian, mereka memakai ulos ragi hotang dengan warna gelap.
ADVERTISEMENT
Sumatera Barat - Bundo Kanduang
Pakaian adat Sumatera Barat dikenal dengan sebutan Bundo Kanduang atau ibu kandung. Ini disebabkan karena pakaian ini bermakna sebagai bentuk rasa hormat kepada wanita yang telah menikah.
Baju adat Sumatera ini terdiri dari tengkuluk tanduk, yaitu tutup kepala seperti tanduk atau atap rumah masyarakat Minang. Tengkuluk tanduk ini berarti adanya kebaikan akal serta tanggung jawab yang ditanamkan pada hati penduduk Minang.Bagian kedua adalah baju kurung, umumnya punya motif warna emas.
Bagian berikutnya berupa sarung atau lambak yang menutupi bagian bawah tubuh. Bahan songket beraneka corak dan warna menambah kesan elegan pada busana ini. Bagian keempat dari baju adat Sumatera ini adalah salempang berbahan songket yang disampirkan ke bahu wanita.
ADVERTISEMENT
Riau - Malayu Riau
Provinsi ini banyak dipengaruhi budaya Islam, sehingga pakaian khasnya pun cenderung panjang dan menutupi tubuh. Sesuai dengan syariat dalam Islam yang harus menutup aurat. Baik bagi laki-laki maupun perempuan.
Kepulauan Riau - Kebaya Labuh dan Teluk Balangga
Kebaya labuh berbahan kain sutera Cina, kain broklat, sedangkan sarungnya berbahan songket. Ada dua jenis busana labuh ini, yakni kebaya labuh nyonya dan kebaya pendek.
Teluk Belangga dipakai para pria saja. Bentuknya berupa atasan lengan panjang, dipadukan dengan celana panjang dan sarung berukuran pendek. Umumnya, teluk belangga bermotif sederhana. Dominasi warnanya adalah hitam, abu-abu, atau warna netral.
Jambi - Melayu Jambi
Baju yang dikenakan pria adalah baju kurung, berbahan beludru dengan sulaman warna emas yang menandakan kemakmuran tanah Melayu. Sebagai bawahan, pria memakai celana panjang berbahan beludru yang disebut cangge.
ADVERTISEMENT
Sedangkan wanitanya memakai pakaian tradisional Jambi berupa baju kurung berbahan beludru. Makin cantik karena baju ini berhiaskan bunga melati, pucuk rebung, atau kembang tagapo. Khusus wanita juga ditambahkan selempang songket berbahan benang sutera warna emas sebagai pemanis.
Bengkulu - Melayu Bengkulu
Penduduk daerah ini mengenakan baju adat berbahan beludru atau wol. Pakaian ini dikenal bernama Melayu Bengkulu. Bentuk pakaiannya mirip pakaian adat Jambi. Ada dua model baju pada Melayu Bengkulu, yakni untuk pria dan wanita.
Sumatera Selatan - Aesan Gede dan Aesan Pasangko
Baju adat Sumatera Selatan dikenal dengan nama Aesan Gede dan Aesan Paksangko. Aesan Gede menyimbolkan tanda kebesaran, sedangkan Aesan Paksangko mewakili simbol anggunnya warga Sumatera Selatan. Kedua pakaian adat Sumatera ini mulai dipakai sejak masa Kerajaan Sriwijaya, yaitu di awal abad ke-7 hingga 13 Masehi. Aksen warna emas pada baju adat tersebut menyimbolkan Sriwijaya sebagai wilayah emas pada masa kejayaannya.
ADVERTISEMENT
Kepulauan Bangka Belitung - Baju Seting dan Kain Cual
Bangka Belitung memiliki baju adat bernama Baju Seting dan Kain Cual. Kain Cual sebenarnya adalah songket bercorak flora (tumbuhan/tanaman) dan fauna (hewan), makin indah karena dibuat dengan teknik menenun yang rumit. Kain Cual dipercaya menjadi cermin keelokan, kebaikan, serta keanggunan pada lekuk hiasannya. Kain ini mewakili model busana Arab dan China, karena dibuat menggunakan bahan polyester, sutera, serat kayu, katun, dan benang emas senilai 18 karat.
Lampung - Kain Tapis
Daerah terakhir adalah yang berada di ujung pulau Sumatera yaitu Lampung. Pakaian adat yang ada di Lampung adalah kain sarung bernama kain tapis. Kain ini umumnya dikenakan para wanita Lampung. Kain Tapis dianggap mencerminkan keharmonisan alam dan Sang Pencipta. Sejak mulai dipakai pada abad ke-2 SM, kain ini tak banyak bermotif. Kini, mucul kreasi motif bercorak fauna, flora, dan lainnya. (DNR)
ADVERTISEMENT