Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Contoh Paragraf Narasi, Pengertian, dan Ciri-cirinya
27 Maret 2022 17:40 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 4 Juli 2023 10:29 WIB
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Paragraf narasi adalah salah satu materi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ada banyak contoh paragraf narasi yang ternyata sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Secara umum, paragraf narasi adalah jenis dari pengembangan paragraf di suatu tulisan di mana rangkaian peristiwanya dari waktu ke waktu dijelaskan secara runut mulai dari awal, tengah, dan akhir.
Agar Anda lebih paham tentang contoh paragraf narasi, pengertian, jenis-jenis, dan ciri-cirinya, simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Paragraf Narasi
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X oleh Sri Sutarni dan Sukardi (2008: 12), pengertian paragraf narasi adalah paragraf yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa secara kronologis (dalam kesatuan waktu tertentu) dengan mengutamakan adanya perbuatan aktif dari tokoh disertai ilustrasinya.
Jadi, paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Paragraf ini memiliki alur cerita, tokoh, setting, dan konflik di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Dalam penulisannya, penulis berusaha membawa pembaca larut dalam cerita, sehingga seolah-olah mereka melihat dan mengalami sendiri peristiwa tersebut.
Ciri-Ciri Paragraf Narasi
Berikut adalah ciri-ciri paragraf narasi.
Jenis-Jenis Paragraf Narasi
Dikutip dari Think Smart Bahasa Indonesia oleh Ismail Kusmayadi (2007: 34), berdasarkan sumber idenya, paragraf narasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu paragraf narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
Narasi Ekspositoris
Narasi ekspositoris adalah paragraf narasi yang menyampaikan informasi mengenai suatu kejadian berdasarkan penalaran. Penulis bertujuan menambah pengetahuan pembaca melalui uraian peristiwa yang disajikan.
Narasi ekspositoris digolongkan kembali menjadi dua macam, antara lain:
Narasi Sugestif
Narasi sugestif adalah paragraf narasi yang menguraikan suatu kejadian berdasarkan khayalan (imajinasi). Penulis berusaha memberi makna atas kejadian pengalaman atau pelajaran dalam kehidupan. Paragraf narasi ini sering ditemukan dalam cerita rekaan, seperti cerpen, novel, atau roman.
ADVERTISEMENT
Contoh Paragraf Narasi
Berikut adalah beberapa contoh paragraf narasi yang bisa dijadikan referensi.
Contoh Pertama
Di pagi hari yang cerah, Tia pergi kehutan bersama kakeknya untuk mencari kayu bakar. Tak terasa mereka telah tiba di hutan yang lebat.
Tia mendengar suara-suara yang nyaring. Namun ia ketakutan karena itu adalah pengalaman pertamanya mencari kayu bakar di hutan.
Cerita di atas mengisahkan Tia yang pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar bersama kakeknya, tapi Tia ketakutan karena baru pertama kalinya pergi ke hutan.
Contoh Kedua
Di sebuah kota A, hiduplah seorang pemuda yang ingin menjadi pahlawan. Pada suatu hari ia menolong seorang anak kecil yang akan dibunuh oleh penjahat, ia kewalahan melawan penjahat tersebut namun akhirnya menang.
ADVERTISEMENT
Karena semakin bersemangat menjadi pahlawan, ia berlatih dengan 100 kali push up, 100 kali squat jump, 100 kali sit up dan lari 3 KM setiap harinya. Pada akhirnya dia bisa menjadi orang yang sangat kuat.
Cerita di atas mengisahkan seorang pemuda yang terobsesi menjadi pahlawan yang kuat setelah menolong seorang anak kecil yang hendak dibunuh oleh penjahat. Setelah melewati latihan yang keras, pada akhirnya ia berhasil menjadi orang yang sangat kuat untuk menjadi pahlawan.
Contoh Ketiga
Seperti biasa, Ibu bangun pagi-pagi sekali. Sehabis salat subuh bersama Ayah, Ibu mulai sibuk di dapur menyiapkan sarapan pagi.
Pertama-pertama dia merebus air untuk membuat susu dan teh. Lalu, mencuci beras dan memasukkannya ke rice cooker. Selain itu, memotong sayuran dan meracik bumbu. Suara di penggorengan mulai terdengar. Aroma masakan Ibu mulai tercium.
ADVERTISEMENT
Cerita di atas mengisahkan tentang kegiatan seorang ibu saat pagi hari, mulai dari bangun tidur hingga memasak di dapur.
(RAN & SFR)