Konten dari Pengguna

Contoh Teks Editorial Tema Kesehatan, Lengkap Beserta Penjelasan Strukturnya

21 Januari 2021 19:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Teks Editorial, Foto: Dok. pinterest.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Teks Editorial, Foto: Dok. pinterest.com
ADVERTISEMENT
Sering juga disebut sebagai tajuk rencana, teks editorial merupakan sebuah teks yang berisi pandangan penulis dalam bentuk pendapat atau opini yang ditulis oleh pemimpin redaksi surat kabar. Meski berisi pendapat atau opini, namun teks editorial juga wajib dilengkapi fakta dan argumentasi yang logis. Hal ini agar dapat memberikan wawasan dan membuka pikiran para pembaca.
ADVERTISEMENT
Terdapat tiga struktur yang harus berada di dalam setiap teks editorial, yaitu pernyataan pendapat, argumentasi, dan pernyataan ulang pendapat. Pernyataan pendapat adalah pendahuluan dari teks editorial yang berisi sorotan peristiwa atau gambaran umum mengenai persoalan yang sedang dibahas.
Argumentasi berisikan inti dari pembahasan. Bagian struktur ini memuat pendapat atau opini penulis mengenai persoalan aktual yang sedang dibahas. Sedangkan pernyataan ulang pendapat merupakan penutup dari teks editorial yang berisi saran atau solusi penulis mengenai persoalan yang sebelumnya sudah dikemukakan di bagian pernyataan pendapat dan argumentasi.

Contoh Teks Editorial Tema Kesehatan

Biasanya teks editorial berisi pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa atau persoalan yang sedang menjadi perbincangan hangat saat surat kabar tersebut diterbitkan. Adapun terdapat banyak tema yang bisa dijadikan bahan teks editorial, salah satunya adalah tema kesehatan.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari bocahkampus.com, berikut adalah salah satu contoh teks editorial dengan tema kesehatan, yang ditulis sesuai dengan strukturnya.
“Perlunya Membatasi Konsumsi Gula pada Anak”
Pernyataan Pendapat:
Tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak cenderung suka jajanan yang manis-manis, baik itu makanan ringan maupun minuman. Banyak orang tua yang kurang menyadari bahwa makanan dan minuman yang dijual di pasaran memiliki kandungan gula yang sangat tinggi. Alhasil, saat ini banyak orang terkena diabetes di usia muda. Baru umur 30-an sudah terkena diabates. Oleh karena itu, orang tua perlu memerhatikan konsumsi gula pada anak sejak dini.
Argumentasi:
Berdasarkan rekomendasi dari American Heart Association, batasan konsumsi gula untuk anak-anak maksimal adalah 25 gram per hari. Gula ini sudah mencakup gula alami maupun tambahan. Gula alami adalah gula yang kita dapat dari buah-buahan, nasi, dan makanan non-olahan lainnya. Sedangkan gula tambahan adalah gula yang biasa ditambahkan saat proses produksi.
ADVERTISEMENT
Yang perlu diperhatikan di sini adalah gula pada jajanan yang dijual di toko-toko, terutama minuman-minumannya. Mayoritas minuman mengandung gula tambahan yang tinggi. Ambil contoh minuman-minuman yang banyak dikonsumsi anak-anak, misalnya yoghurt yang mengandung 27 gram gula, teh kemasan mengandung 25 gram gula, dan kopi-kopi kemasan mengandung 18 gram gula.
Pernyataan Ulang Pendapat:
Fakta di atas sedikit menggambarkan tingginya kadar gula pada satu jenis jajanan. Padahal, tentu saja anak-anak masih mengkonsumsi jenis makanan lainnya. Oleh karena itu, di sini penting sekali bagi orangtua memerhatikan makanan yang dikonsumsi anak-anak per harinya.
(RYFA)