Contoh Teks Eksplanasi beserta Pengertian, Ciri dan Strukturnya

Konten dari Pengguna
1 Januari 2021 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Menulis, Foto: Dok. freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Menulis, Foto: Dok. freepik.com
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu membaca teks yang berisi tentang rangkaian proses terjadinya sebuah peristiwa? Jika pernah, jenis teks yang kamu baca tersebut merupakan salah satu contoh teks eksplanasi.
ADVERTISEMENT
Melansir dari beberapa sumber, teks eksplanasi adalah sebuah teks atau karangan yang menceritakan tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ peristiwa alam, sosial, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Lantas, bagaimana cara mengetahui bahwa teks tersebut termasuk ke dalam teks eksplanasi?

Ciri-ciri Teks Eksplanasi

Untuk mengetahui apakah sebuah teks termasuk ke dalam teks eksplanasi atau bukan, kamu bisa mengenalinya melalui ciri-cirinya sebagai berikut.

Struktur Teks Eksplanasi

Untuk mengetahui apakah sebuah teks termasuk dalam teks eksplanasi atau bukan, kamu juga bisa mengenalinya melalui struktur teks. Berikut adalah struktur teks eksplanasi yang perlu kamu ketahui:
ADVERTISEMENT

Contoh Teks Eksplanasi bertema Banjir

Setelah mengetahui pengertian, ciri dan juga struktur dari teks eksplanasi, berikut adalah contoh teks eksplanasi yang berhasil dirangkum oleh tim Kumparan dari Buku Bahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas 11 karangan Suherli dkk.
ADVERTISEMENT
Banjir
Ilustrasi Banjir, Foto: Dok. Grid.ID
Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.
ADVERTISEMENT
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.
Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
ADVERTISEMENT
(RYFA)