Contoh Teks Eksplanasi: Pengertian dan Ciri-Cirinya

Konten dari Pengguna
9 Juni 2021 18:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teks eksplanasi. Sumber: unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teks eksplanasi. Sumber: unsplash.com
ADVERTISEMENT
Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, setiap siswa pasti pernah mendapatkan materi tentang teks eksplanasi. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, hingga contoh teks ekspalanasi. Sebenarnya apa itu teks eksplanasi? Jadi, teks eksplanasi merupakan suatu teks yang berisi tentang proses-proses yang berkaitan dengan fenomena alam, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Restuti, teks eksplanasi adalah sebuah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi adalah jenis teks yang bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena.

Contoh Teks Eksplanasi : Pengertian dan Ciri-cirinya

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Dikutip dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan karya Taufiqur Rahman dan Hamidulloh Ibda (2017), berikut adalah ciri-ciri teks eksplanasi yang perlu Anda ketahui.
1. Struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum, sebab akibat, dan juga interpretasi.
2. Memuat informasi yang didapat berdasarkan fakta ‘faktual.’
3. Faktual yang dimaksud dalam teks eksplanasi adalah memuat informasi yang ilmiah atau berdasarkan keilmuan lain, seperti sains.
Contoh Teks Eksplanasi
Ilustrasi teks eksplanasi. Sumber: unsplash.com
Gempa Bumi
ADVERTISEMENT
Gempa bumi merupakan guncangan yang terjadi akibat pergerakan lapisan batu bumi yang berasa dari bawah permukaan bumi. Peristiwa alam ini sering terjadi di daerah-daerah yang dekat dengan gunung berapi ataupun lautan luas.
Gempa bumi terjadi secara cepat, tetapi mampu memberikan dampak yang hebat. Getaran gempa bumi yang sangat kuat bisa merambat ke segala arah sehingga mamp menghancurkan bangunan dan menimbulkan banyak korban jiwa.
Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dikelompokkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi saat lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Sedangkan gempa vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat.
Gempa bumi bisa terjadi kapan saja. Meski begitu, konsentrasi gempa cenderung terjadi di daerah tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Namun, tentunya kita harus tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi.
ADVERTISEMENT
Setelah menyimak penjelasan tentang teks eksplanasi di atas, tentu Anda sudah tidak bingung lagi terkait materi ini, bukan? (Anne)