Contoh Teks Eksposisi Berita, Lengkap Beserta Pengertian Strukturnya

Konten dari Pengguna
11 Januari 2021 17:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Teks Eksposisi, Foto: Dok. freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Teks Eksposisi, Foto: Dok. freepik.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Materi mengenai teks eksposisi beserta contoh teksnya biasanya dipelajari pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Teks eksposisi sendiri merupakan sebuah teks yang sifatnya mengajak atau persuasif, yang berisi sejumlah informasi secara singkat dan jelas. Teks jenis ini bertujuan agar memberikan wawasan, pengetahuan, ataupun informasi kepada pembaca.
ADVERTISEMENT
Suatu teks disebut sebagai eksposisi jika memenuhi tiga struktur, yaitu tesis, argumentasi, dan penegasan ulang. Berikut penjelasan lengkapnya:

Contoh Teks Eksposisi Berita

Terdapat berbagai macam teks eksposisi berdasarkan penggunaannya. Salah satunya adalah teks eksposisi berita, dimana isi teksnya menjelaskan sebuah fenomena atau kejadian tertentu. Agar tidak bingung, berikut contoh teks eksposisi berita yang dilansir dari saintif.com.
“Polri Hadapi Maraknya Hoaks”
Tesis
Menjelang tahun politik, terdapat banyak sekali kabar berita hoaks yang bertebaran di berbagai media. Hal tersebut menarik perhatian Irjen Pol Gatot Pramono sebagai Ketua Satgas Nusantara. Dia berpesan dan mengajak seluruh elemen yang ada didalam masyarakat untuk lebih bijak dalam mongkumsi kabar berita yang bersumber dari sosial media.
ADVERTISEMENT
Menurut seorang pakar poliyik, Edi dalam sebuah diskusi “Refleksi Akhir Tahun: Memperteguh Komitmen Kebangsaan di Tahun Politik”, media konvensional lebih terpercaya dibandingkan dengan media sosial.
Edi juga kembali menjelaskan bahwa media sosial hanya dipegang oleh pemilik akun yang terkadang hanya memiliki tujuan tertentu termasuk menyebar hoaks. Sering akun – akun media sosial yang digunakan untuk menyebar hoaks adalah akun yang anonimus (menggunakan identitas palsu).
Hal tersebut menjadi membahayakan kondusifitas tatanan negara dan menjadi tantangan tersendiri bagi polri untuk mencegah beredarnya hoaks yang masih banyak di media sosial.
Argumen
Bursah Zanubi, yang merupakan Ketua Umum dari Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK), berkomentar dalam sebuah diskusi politik terkait dengan isu saat ini. Ia sangat menyesalkan kalau belakangan tahun politik ini menjadi tempat pemecah belah masyarakat dan menjadikan negara ini tidak kondusif.
ADVERTISEMENT
Dia juga menjelaskan bahwa sebagian besar energi masyarakat Indonesia selama tahun 2018 terserap masuk hanya ke dalam atmosfer kampanye pemilihan presiden 2019 esok.
Faktanya, kita hanya menyaksikan narasi kampanye dipenuhi dengan ujaran kebencian, hoaks, fitnah, kampanye hitam, dan perdebatan minim data sepanjang tahun politik ini.
Penegasan Ulang
Kita semua dapat mengakui bahwa fokus seluruh masyarakat indonesia saat ini dalam pilkada serentak dan persiapan pilpres 2019, jargon dan kampanye politik lebih menonjolkan politik identitas dan SARA yang dianggap subyektif dan membahayakan keutuhan masyarakat yang harmonis.
Kapolri bersama jajarannya, dalam sebuah jumpa pers, berharap kepada seluruh masyarakat supaya bisa menjalankan pemilu 2019 tanpa adanya unsur memecah belah bangsa serta selalu menjunjung tinggi nilai – nilai pancasila.
ADVERTISEMENT
(RYFA)