Konten dari Pengguna

Corak Kehidupan, Ciri, dan Peninggalan Masa Perundagian

2 Juni 2021 11:31 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Masa Perundagian. (Foto: https://pixabay.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Masa Perundagian. (Foto: https://pixabay.com)
ADVERTISEMENT
Kehidupan manusia prasejarah dapat dibagi dalam beberapa tahap perkembangan, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Setiap masa memiliki corak kehidupan dan ciri yang disesuaikan dengan kondisi ekologi dan perkembangan kecerdasan manusia. Salah satu masa yang menarik untuk dibahas adalah masa perundagian.
ADVERTISEMENT

Corak Kehidupan dan Ciri Masa Perundagian

Dikutip dari buku Sejarah untuk SMP dan MTs yang ditulis oleh Nana Nurliana dan Sudarini (2008: 17), pengertian masa perundagian merupakan masa di mana manusia telah mengenal logam dan terampil melakukan suatu jenis usaha tertentu. Corak kehidupan dan ciri pada masa perundagian adalah:
ADVERTISEMENT

Peninggalan dan Hasil Kebudayaan Masa Perundagian

Dikutip dari buku All New Target Nilai 100 Ulangan Harian SMP Kelas VII yang ditulis oleh Tim Guru Eduka (2018: 272), berikut peninggalan dan hasil kebudayaan pada masa perundagian:
1. Nekara
Nekara merupakan semacam tambur besar dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atas tertutup. Nekara sering digunakan untuk upacara mendatangkan hujan dan dapat ditemukan di Jawa, Sumatera, Bali, Kepulauan Kei, dan Papua.
2. Moko
Moko memiliki bentuk seperti nekara tetapi lebih ramping. Moko dapat ditemukan di Pulau Alor.
3. Kapak Perunggu
Kapak perunggu dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan, yaitu kapak corong (kapak sepatu), kapak upacara, dan kapak tembilang atau tajak. Kapak perunggu dapat ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Bali, Sulawesi Tengah dan Selatan, Pulau Selayar, dan Papua.
ADVERTISEMENT
4. Bejana Perunggu
Bejana perunggu merupakan bejana yang dibuat dari dua lempengan perunggu yang cembung dan dilekatkan dengan pacuk besi pada sisinya. Bejana perunggu dapat ditemukan di daerah Madura (Asemjaran, Sampang) dan Sumatera (Kerinci).
Sekian penjelasan mengenai masa perundagian, corak kehidupan, ciri, dan peninggalannya. Semoga informasi ini bermanfaat! (CHL)